PT tak surutkan niat Gerindra usung Prabowo di Pilpres 2019
Fadli menuturkan, Partai Gerindra siap mengusung Prabowo Subianto untuk maju dalam pemilihan presiden 2019 mendatang. Dalam kondisi presidential threshold sebesar apapun, Fadli menegaskan siap memajukan Prabowo untuk berlaga memperebutkan kursi RI 1.
Partai Gerindra menilai ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20-25 persen dalam Undang-Undang Pemilu sangat tidak masuk akal. Karena itu pihaknya mendukung adanya pengajuan judicial review norma hukum tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kita lihat bagaimana konsistensi MK. Apakah MK sekarang ini dipengaruhi kepentingan politik ataukah independen berdasarkan hukum atau konstitusi, nanti masyarakat akan menilai," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (25/7).
Kendati demikian, Fadli yakin MK saat ini sebagian besar memiliki independensi dan intelektualisme dalam memutuskan gugatan presidential threshold yang rencananya diajukan banyak pihak.
"Sehingga bisa memutuskan (gugatan) presidential threshold yang tak masuk akal itu," ungkap Wakil Ketua DPR tersebut.
Fadli menjelaskan hasil keputusan MK mengenai presidential threshold akan memengaruhi peta politik yang ada di Republik Indonesia.
"Kalau hasilnya seperti itu (diputuskan MK 0%) tentu peta politik akan berubah lagi. Kalau nanti MK memutuskan (tetap 20-25%) maka itu subordinasi politik, mereka sudah didekati, di-approach oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu. Kita tidak ingin. Maka dari itu kita tunggu (hasilnya)," ujar Fadli.
Dia menuturkan, Partai Gerindra siap mengusung Prabowo Subianto untuk maju dalam pemilihan presiden 2019 mendatang. Dalam kondisi presidential threshold sebesar apapun, Fadli menegaskan siap memajukan Prabowo untuk berlaga memperebutkan kursi RI 1.
"Gerindra siap mencalonkan Prabowo dalam keadaan apapun. Presidential threshold 0% atau 20-25% yang tidak masuk akal ini," pungkas Fadli.
Sebelumnya, rapat paripurna DPR pada 20 Juli 2017 mengesahkan presidential threshold 20-25% dalam UU Pemilu. Norma hukum tersebut kemudian langsung dikritik oleh banyak pihak untuk kemudian digugat ke MK.
Baca juga:
Gerindra resmi mundur dari Pansus angket KPK
Strategi Gerindra usung dan menangkan Prabowo di Pilpres 2019
Prabowo dan SBY akan bertemu bahas Pilpres 2019
Prabowo mau ketemu SBY, Gerindra bilang bisa jadi bahas Prabowo-Agus
Politisi Gerindra wacanakan Prabowo-SBY lawan Jokowi-Gatot di 2019
Capreskan Prabowo di 2019, Gerindra juga akan rayu PKB dan PPP
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.