Puan ingin Ketum PDIP dari trah Soekarno, Jokowi tak setuju
Menurut Jokowi yang terpenting adalah memiliki dan menjalankan pemikiran ideologi dari Soekarno.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan harus berasal dari keturunan Presiden Soekarno. Namun Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) memiliki pandangan yang berbeda.
Jokowi mengatakan, untuk menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan tidak harus berasal dari keturunan Soekarno. Karena menurutnya yang terpenting adalah memiliki dan menjalankan pemikiran ideologi dari Soekarno.
"Menurut saya (yang penting) ideologinya," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/9).
Mengenai kader yang memiliki ideologi Soekarno, Jokowi mengungkapkan, ada banyak kader PDI Perjuangan memahaminya. Beberapa kader yang menurutnya memiliki ideologi tersebut adalah Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
"Banyak semuanya, Mbak Puan, Mas Prananda dan semua kader PDI Perjuangan," ungkap Jokowi.
Sedangkan beberapa waktu lalu dia sempat menyampaikan mengajukan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan sekali lagi. Jokowi beralasan karena Megawati memahami ideologi Soekarno secara utuh.
"Megawati punya seratus persen ideologi Soekarno," tutupnya.
Seperti diketahui, PDI Perjuangan mengaku masih membutuhkan sosok Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Sudah 10 tahun terakhir PDIP berada di luar kabinet, kini mereka memulai proses transisi mendukung pemerintahan.
"Ya tentu saja masih dibutuhkan Ibu Mega untuk mengawal proses transisi ini," kata Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Jakarta, Selasa (23/9).
Puan menambahkan PDIP pun masih membutuhkan trah atau keturunan Soekarno untuk melanjutkan kepemimpinan partai banteng tersebut. Memang hal ini tak ada di AD/ART partai, tetapi menjadi keinginan kader di akar rumput.
"Itu etik dalam berpolitik saja secara internal menjadi perekat yang ada di wilayah-wilayah basis grass root. Jadi kalau datang ke rumah-rumah gras root masih ada di rumah-rumah mereka foto Bung Karno bahkan walaupun fotonya sudah berwarna kuning tetep aja mereka enggak mau mencopot atau mengganti foto Bung Karno dengan foto yang lain," kata Puan.
Dia pun meyakini hanya trah Soekarno yang bisa melanjutkan kepemimpinan di PDIP.
"Ya ini bukan hanya sebagai pertimbangan strategi politik. Ini memang kami perlukan dalam menjalankan trah Bung Karno sesuai dengan koridornya dan yang bisa mengawal itu memang hanya trah Soekarno," katanya.