Puan Maharani bakal jadi menteri bukan karena trah Soekarno
Informasinya, PDIP bakal mendapat kursi menteri paling banyak di kabinet Jokowi.
Presiden terpilih dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan dilantik besok. Jokowi mengaku sudah mengantongi nama-nama calon menteri yang bakal menjadi pembantunya.
Soal kapan nama-nama itu diumumkan, Jokowi membuka kemungkinan pasca dirinya dilantik akan mengumumkan siapa-siapa saja menteri-menteri di kabinetnya. Yang pasti, menteri di kabinet Jokowi bakal berasal dari perwakilan parpol pendukungnya dan profesional.
Informasinya, PDIP bakal mendapat kursi menteri paling banyak. Nama putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani adalah salah satu nama yang santer dikabarkan bakal masuk di kabinet Jokowi.
Namun, banyak yang berpandangan jika Puan menjadi menteri hal itu dikarenakan dia berasal dari keluarga Soekarno. Peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai penilaian itu tidak etis dan terlalu subjektif.
"Menilai kapasitas Puan hanya karena latar belakang keluarga dan menghilangkan fakta lain yang dialami atau diperjuangkan Puan, sangat tidak etis dan subjektif," kata Lucius, seperti dilansir Antara, Minggu (19/10).
Menurut dia, Puan Maharani kader yang telah melewati berbagai pengaderan di PDI Perjuangan. Jika Puan kini menduduki pos jabatan Ketua DPP Bidang Politik PDI Perjuangan, hal itu sangat wajar sesuai dengan proses kaderisasi di internal PDI Perjuangan.
"Puan Maharani harus diberikan peluang yang sama dengan profesional partai lainnya. Selain punya latar belakang pendidikan yang terverifikasi, Puan juga meraih banyak prestasi di partai dalam mengantarkan Jokowi-Jusuf Kalla memenangi Pilpres 2014," kata Lucius.
Dalam dunia politik, katanya, kepercayaan rakyat saat pemilu selalu menjadi indikator kesuksesan politikus. Atas hal itu, Puan sudah menjawabnya dengan meraih suara terbanyak pada pelaksanaan pemilu, bahkan secara nasional merupakan peraih suara terbanyak, melewati angka bilangan pembagi pemilih (BPP).
"Jadi, dengan modal prestasinya, sudah layak sebenarnya Puan Maharani diganjar posisi politik lain sebagai apresiasi atas kemampuannya memimpin selama ini, termasuk menjadi menteri yang sesuai dengan kemampuannya," kata Lucius.
Dia berharap publik tidak menghakiminya sebagai figur yang tak berprestasi hanya karena opini yang dibangun oleh lawan politiknya. Masyarakat diharapkan objektif menilai dan jika diberi kesempatan oleh Jokowi, penilaian semestinya datang setelah melihat hasil kerjanya.
"Jika jadi anggota kabinet, ini adalah ajang pembuktian diri seorang Puan Maharani. Apakah dia mampu atau tidak, diberi kesempatan dulu," tambah Lucius.