Puan sebut Jokowi tak mungkin pimpin pasukan dalam perang
Puan membantah pernyataan Jokowi yang mengatakan akan memimpin badan pemenangan Pemilu dalam Pilpres.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Puan Maharani membantah pernyataan bakal calon presiden Joko Widodo ( Jokowi ). Bantahan ini mengenai pernyataan Jokowi yang akan memimpin badan pemenangan (BP) untuk Pemilihan Umum Presiden (Pilpres).
Puan menambahkan, tidak ada tim yang berbeda untuk BP Pilpres. Hanya saja ada perubahan mendasar mengenai jumlah anggota dan cakupan operasinya. Sebab BP Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) menjadi satu dengan BP Pilpres.
"BP pemilu Pileg akan menjadi atau meneruskan menjadi BP Pilpres dengan ditambah dan diperluas strukturnya untuk melebur, bersinergi dengan kekuatan-kekuatan yang nantinya akan disatukan dengan PDI Perjuangan ," jelasnya usai melakukan rapat koordinasi partai di Rumah Megawati , Jalan Teuku Umar No 27 A, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/4).
Puan mengibaratkan, pencapresan Jokowi sebagai sebuah acara pengantin. Sehingga, tidak mungkin Jokowi yang menjadi pengantin disibukkan dengan persiapan-persiapan. Karena Jokowi tengah sibuk mempersiapkan dirinya sendiri.
"Jadi tidak mungkin pengantin itu jadi pasukan pimpinan tempur dalam suatu pertempuran, tidak mungkin pengantin akan mengurus acara perkawinannya karena sudah ribet, maka BP pemilu Pileg akan diteruskan menjadi BP pemilu Pilpres dengan diperluas dan diperbesar strukturnya untuk mensinergikan semua kekuatan yang ada bersama dengan PDI Perjuangan ," tegasnya.
Sebelumnya, PDI Perjuangan mengubah strategi untuk mendapatkan kemenangan dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres). Jokowi mengungkapkan, untuk Pilpres akan membentuk tim pemenangan yang berbeda dari sebelumnya. Namun, nama Puan Maharani yang menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) tetap akan masuk dalam tim.
"Iya berbeda. Mbak Puan tetap di Pemilu, Dan saya juga akan turun sendiri untuk pemenangan," tegasnya di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/4).
Dia menambahkan, dalam tim pemenangan yang baru, akan ada dua grup dimana tergabung dalam satu wadah. Harapannya mampu memberikan hasil yang lebih optimal untuk kemenangannya.
"Satu, tapi kan ada Tim merah ada Tim putih ada Tim Pemilu, Tapi belum. Nanti saya umumkan," jelas Gubernur DKI Jakarta ini.