Putaran kedua, Ahok-Djarot habiskan dana kampanye Rp 31,7 miliar
Putaran kedua, tim Ahok-Djarot habiskan dana kampanye Rp 31,7 miliar. Pemakaian terbesar dana itu digunakan untuk biaya operasional kegiatan kampanye termasuk pembuatan alat peraga kampanye, penyebaran bahan kampanye, pertemuan terbatas, pembuatan dan biaya operasional di posko-posko Basuki-Djarot.
Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mengumumkan dana kampanye selama mengarungi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Dana yang dihabiskan pasangan petahana ini mencapai Rp 31,7 Miliar.
Pemakaian terbesar dana itu digunakan untuk biaya operasional kegiatan kampanye termasuk pembuatan alat peraga kampanye, penyebaran bahan kampanye, pertemuan terbatas, pembuatan dan biaya operasional di posko-posko Basuki-Djarot, serta transportasi, akomodasi, dan pembuatan iklan-iklan di media cetak maupun elektronik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.
"Keseluruhannya memakan biaya sebesar Rp 31,7 Miliar," kata Bendahara tim Pemenangan Basuki-Djarot dalam keterangannya, Minggu (16/4).
Charles menyebutkan, dana kampanye pada putaran kedua tersebut berjumlah Rp 27,7 miliar ditambah sisa dana kampanye putaran pertama sebesar Rp 4,8 Miliar. Dari dana Rp 27 miliar itu, dia merinci berasal dari sumbangan 3.245 orang yang mencapai Rp 10 miliar dan donatur 50 badan hukum sebesar Rp 17,5 miliar. Sedangkan selisih dana yang tidak bisa dipakai mencapai Rp 103.870.346 karena tidak dilengkapi dokumen berupa Formulir Pernyataan Penyumbang KPUD.
"Terdapat dana sebesar Rp 103,8 Juta yang tidak dapat gunakan di putaran kedua ini karena tidak memenuhi syarat, seperti belum mengirimkan Surat Pernyataan Penyumbang KPUD yang ditandatangan basah atau nomor KTP dan NPWP yang tidak lengkap," katanya.
Staff Bendahara Tim Sukses Basuki-Djarot, Michael Sianipar, menambahkan, laporan keuangan penggalangan dana kampanye resmi adalah wujud dari pertanggungjawaban Tim Pemenangan Basuki-Djarot bukan hanya kepada rakyat Jakarta, tetapi juga kepada seluruh rakyat Indonesia.
Pada pukul 15.00 WIB, Minggu (16/4), tim Bendahara Pemenangan Basuki-Djarot akan melaporkan dana kampanye ke KPU DKI Jakarta.
Baca juga:
Prabowo banggakan kader di Rakornas Gerindra, Anies-Sandi hadir
'Pasangan calon di Pilgub DKI tak perlu lakukan drama politik'
Lapor dana kampanye ke KPU, Ahok-Djarot banyak disumbang perusahaan
Berbeda dengan Sandi, Anies enggan bahas tim transisi sebelum menang
Anies mengaku punya bukti politik uang pembagian sembako