Ramai-Ramai Dukung Gibran
"Warga Solo menginginkan sosok pemimpin yang baru. Tidak harus muda, tapi mengerti apa yang dibutuhkan Kota Solo."
"Warga Solo menginginkan sosok pemimpin yang baru. Tidak harus muda, tapi mengerti apa yang dibutuhkan Kota Solo."
Ucapan itu meluncur dari mulut Wibowo Nugroho, salah satu pengusaha muda di Kota Solo. Menurutnya, kondisi Solo dalam beberapa tahun terakhir seperti berjalan di tempat. Sektor pariwisata yang seharusnya menjadi potensi besar, gagal dimaksimalkan dengan baik.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Bagaimana Gibran menang Pilpres? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Kenapa Gibran diarak keliling kampung dengan Kuda Renggong? Pawai khitan Kuda Renggong biasanya dilakukan satu hari sebelum prosesi khitan dilaksanakan.
-
Bagaimana Gibran menanggapi kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? "Ya kita tunggu sampai tanggal 20 Maret saja ya," kata Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (13/3).Saat disinggung apakah kemenangan di Jawa Tengah tersebut merupakan hasil kerja keras dirinya, Gibran berkilah. "Kita tunggu sampai tanggal 20 aja," tukasnya.
-
Bagaimana tanggapan TKN Prabowo-Gibran terkait dugaan pelanggaran kampanye Gibran? Habiburokhman berujar, Gibran akan memberikan klarifikasi atas dugaan pelanggaran kampanye di wilayah CFD Thamrin - Bundaran HI. "Untuk panggilan tanggal 3 Januari 2024 pukul 13.00, sebetulnya ini tidak sampai 1x24 jam, tidak memenuhi unsur kelayakan panggilan, tetapi kami berkoordinasi dengan Mas Gibran sampai saat ini beliau berkeras untuk hadir besok," kata Habiburokhman saat jumpa pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Selasa (2/1) malam.
"Pemimpinnya gagal mem-branding," ujar Wibowo dalam perbincangan dengan merdeka.com, Kamis (13/2).
Harapan munculnya sosok pemimpin baru itu kini berada di pundak PDI Perjuangan. Hasil Pemilu 2019 menjadikan Banteng Moncong Putih penguasa di DPRD Solo. Dari 45 kursi, PDIP memborong 30 kursi dan sisanya dibagi untuk PKS (5 kursi), Golkar (3 kursi), PAN (3 kursi), Gerindra (3 kursi) dan PSI (1 kursi). Dengan komposisi itu, PDIP menjadi satu-satunya partai yang bisa mengusung sendiri pasangan calon wali kota dan wakil wali kota di pilkada serentak 2020.
Munculnya Gibran Rakabuming Raka, putera sulung Presiden Jokowi yang mencalonkan diri melalui PDIP, memberikan harapan sosok muda akan menggantikan politikus-politikus tua di Kota Solo.
"Dibutuhkan sosok yang dinamis, visioner, dan mau menerima perubahan tanpa meninggalkan budaya. Tidak harus anak muda, tetapi harus peka terhadap perubahan. Contohnya Bu Risma di Surabaya, Ridwan Kamil di Jawa Barat," tutur Wibowo lagi.
Siapa yang akan mendapat rekomendasi di Pilkada Solo, hingga Jumat (14/2), PDIP belum memutuskan. Pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa yang awalnya dicalonkan oleh DPC PDIP Solo, harus menunggu keputusan DPP PDIP. Penyebabnya, Gibran ikut mendaftar dan mengikuti tahapan seleksi calon kepala daerah melalui DPD PDIP Jawa Tengah.
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto mengatakan, hasil uji kelayakan dan kepatutan bakal calon wali kota Solo sebenarnya sudah rampung. Tapi rapat pleno DPP untuk memutuskan siapa yang akan diusung, urung digelar. Dia memperkirakan rekomendasi itu akan dikeluarkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pada akhir Maret mendatang bersamaan dengan rekomendasi untuk para calon kepala daerah di wilayah lain yang akan menggelar pilkada serentak di tahun 2020.
"Sampai hari ini belum, kita belum rapat lagi. Materi wawancara fit and proper test kemarin sudah disusun, tetapi belum dilakukan rapat," ujar Bambang saat dihubungi, Kamis (13/2).
"23 Maret. Itu adalah selambat-lambatnya pengumuman dari seluruh wilayah," kata Bambang.
Didukung Prabowo dan SBY
Meski PDIP belum memutuskan, parpol-parpol lain rupanya sudah bersikap walaupun belum dalam bentuk keputusan resmi. Dukungan untuk Gibran itu bahkan datang dari pucuk pimpinan partai di tingkat nasional.
Seperti Gerindra yang telah menyatakan dukungan terhadap Gibran. Ketua Umum Prabowo Subianto memerintahkan kadernya di Solo mengusung Gibran.
Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno menuturkan, sesuai perintah Prabowo, Partai Gerindra Kota Solo sepakat mendukung Gibran Rakabuming Raka maju dalam Pilkada Kota Solo, 23 September mendatang.
Bahkan Ardi mengklaim, Gerindra Solo sudah sejak lama mendukung Gibran untuk menjadi Wali Kota Solo dan hal tersebut sudah disampaikan kepada DPD Gerindra Jawa Tengah.
Gerindra yakin Gibran akan dipilih DPP PDIP dibanding calon lainnya. "Perkembangan, pertumbuhan dan pembangunan Solo sangat lambat. Kalau yang memimpin anak muda dengan lompatan-lompatan yang ada, saya yakin perkembangan Solo akan sangat luar biasa," ujarnya.
Demikian juga dengan Partai Demokrat. Ketua DPC Partai Demokrat Solo, Supriyanto mengungkapkan, partainya sudah lama menyampaikan dukungan kepada Gibran. Demokrat Solo juga telah meminta izin kepada SBY dan ketua umum Demokrat itu secara lisan telah menyampaikan dukungan melalui DPD Partai Demokrat Jateng.
"Komitmen untuk mendukung Gibran sudah dilakukan sejak 6 bulan lalu dengan melakukan sosialisasi ke struktur dari tingkat kota, kecamatan, PAC hingga ranting. Kami optimistis Gibran dapat rekomendasi PDIP. Kami sudah meyakinkan masyarakat bahwa Mas Gibran mampu untuk memimpin pemerintahan di Solo," kata Supriyanto.
Sementara PKS sebagai peraih kursi kedua setelah PDIP, memilih wait and see. Sikap resmi belum dikeluarkan dan menunggu perkembangan internal di PDIP. Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pemilukada DPD PKS Solo Sugeng Riyanto menyatakan, meskipun partai lain mendukung Gibran, namun baru sekadar dukungan lisan.
"Solo butuh pemimpin yang paham dengan perkembangan, kemajuan zaman. Sebagai tokoh muda, Gibran termasuk sosok yang kompatibel," ujarnya kepada merdeka.com, Kamis (13/2).
Sugeng dalam kesempatan sebelumnya bahkan mewacanakan Gibran diduetkan dengan Ketua DPC PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail. "Jika duet Gibran-Ghofar terjadi, mesin politik PKS akan bekerja dengan efektif," janjinya.
Tunggu Rekomendasi PDIP
Dua partai lainnya yang punya kursi di DPRD Solo yakni PAN dan Golkar memilih menunggu sikap resmi PDIP. Menilai Gibran berpeluang besar, mereka tidak mau ikut campur urusan internal PDIP terkait calon yang diusung.
Ketua DPD PAN Solo, Sapari menyatakan sikap partainya saat ini tetap mendukung Purnomo-Teguh yang telah direkomendasikan DPC PDIP Solo. Tapi jika Gibran yang mendapatkan rekomendasi, partainya tetap akan mendukung pasangan yang mendapatkan rekomendasi.
"Kita sudah sepakat dengan PDIP untuk mendukung calon yang mendapatkan rekomendasi. Kalau Gibran yang dapat, wakilnya kan pasti antara Purnomo atau Teguh Prakosa. Enggak masalah," kata Sapari.
"Intinya PAN belum bersikap, masih menunggu perkembangan internal di PDIP. Siapapun calon dari PDIP akan didukung," tukas Sapari.
Hal senada disampaikan Sekretaris DPD Golkar Solo, Joko Suryono. Partainya akan mendukung siapapun yang mendapatkan rekomendasi PDIP di Pilkada Solo 2020. Baik Gibran maupun Purnomo memiliki kelebihan masing-masing.
"Sikap resmi Golkar masih menunggu dinamika yang ada di PDIP. Solo membutuhkan sosok pemimpin yang mengerti dan memahami kondisi saat ini. Yang bisa membuat Solo lebih maju," katanya.
Sedangkan partai pemilik satu kursi di DPRD Solo yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan mendukung Gibran all out. Anggota DPRD dari PSI, Antonius Yogo Prabowo menegaskan, PSI menjadi partai yang paling konsisten mendukung Gibran.
Salah satunya dengan siap membantu mengumpulkan 40 ribu KTP jika Gibran tidak dapat rekomendasi dari PDIP dan harus melalui jalur independen.
"PSI telah mempunyai modal sekitar 12 ribu pemilih pada Pemilu lalu. Sehingga PSI yakin bisa menggenapkan persyaratan minimal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo sebanyak sekitar 35 ribu KTP. PSI yakin Gibran akan mendapat rekomendasi," ujarnya.
Kenapa Dukung Gibran?
Sikap parpol-parpol yang menyatakan mendukung Gibran dinilai pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto sebagai pilihan yang rasional. Jika mendapatkan rekomendasi, Gibran dianggap mempunyai peluang menang paling besar di Pilkada Solo.
"Kita tunggu rekomendasi dulu, akan diberikan kepada siapa. Gibran peluangnya paling besar. Sebagai newcomer potensi dia sangat bagus,"
Agus menilai, salah satu faktor yang membuat Gibran unggul dibanding calon lainnya adalah sosoknya dianggap mewakili pemilih milenial. Apalagi pemilih di Solo saat ini 60 persen berasal dari milenial.
Faktor lainnya yang membuat Gibran menang adalah popularitas. Kepopuleran Gibran, di antaranya karena dia anak seorang presiden.
"Siapa yang tidak kenal Gibran, anak Presiden Jokowi," pungkasnya.
(mdk/bal)