Rantai Persahabatan Jokowi-Prabowo dan Sinyal Rangkul Gerindra
"Sering, ketika sedang naik sepeda, rantainya putus. Tapi percayalah pada saya, Pak Prabowo, rantai persahabatan kita, rantai persahabatan saya dengan Pak Prabowo yakinlah tidak akan pernah putus," kata Jokowi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024. Penetapan dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak semua gugatan sengketa Pilpres yang diajukan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kekalahan kedua kalinya ini diterima dengan legawa oleh Prabowo. Meski dua tokoh ini bertarung di pagelaran Pilpres, pada kenyataannya mereka menjalin persahabatan. Secara blak-blakan keduanya mengakui persahabatannya tak akan putus hanya gara-gara panggung politik.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
Di sisi lain, Jokowi ingin merangkul Gerindra apabila ingin bergabung dengan pemerintah. Berikut adalah ulasan persahabatan Jokowi-Prabowo:
Rantai Persahabatan Tak akan Putus Usai Pilpres
Saat sesi terakhir debat keempat beberapa waktu lalu, Capres Joko Widodo ( Jokowi) bercerita jika ketika naik sepeda rantainya sering putus. Namun Jokowi berjanji persahabatannya dengan Prabowo Subianto tak akan pernah putus. Mantan wali kota Solo itu tetap ingin bersahabat meski pertarungan Pilpres telah usai.
"Sering, ketika sedang naik sepeda, rantainya putus. Tapi percayalah pada saya, Pak Prabowo, rantai persahabatan kita, rantai persahabatan saya dengan Pak Prabowo yakinlah tidak akan pernah putus," kata Jokowi.
Mendengar pernyataan itu, Prabowo mengangkat tangan dan mengangguk. Riuh suara pendukung meramaikan ruangan debat kala itu.
Prabowo Sebut Hanya Berbeda Soal Kenegaraan
Prabowo Subianto mengaku menjalin persahabatan dengan Jokowi. Namun karena menjadi lawan politik mereka dianggap bermusuhan. Padahal yang berbeda hanya masalah politik, sementara keduanya bersahabat.
"Jadi bagaimana ya, saya ini juga bersahabat dengan beliau. Kalau kami berbeda, kami berbeda tentang kenegaraan," jawab Prabowo pada sesi terakhir debat keempat beberapa waktu lalu.
"Kita pun tidak akan putus persaudaraan kita. Kita berjuang untuk rakyat sama-sama biar rakyat yang menentukan yang terbaik untuk bangsa," sambung Prabowo.
Tawaran Khusus untuk Gerindra
Kubu Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin merangkul oposisi untuk bergabung ke pemerintahan, terutama Partai Gerindra. Jika Gerindra sepakat rekonsiliasi dan mau bergabung dengan kubu Jokowi-Ma'ruf, maka ada 2 tawaran yang diberikan.
"Tentu saja ada 2 tawaran sebagai bagian dari bargaining. Bisa posisi di pemerintahan atau juga di parlemen," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai Partai Gerindra harus jadi partai pertama yang ditawari masuk koalisi Jokowi dan Ma'ruf Amin. Sebab, Partai Gerindra sudah bersikap ksatria. Selama ini Gerindra telah memberikan contoh berpolitik yang baik. Salah satunya dengan membawa sengketa hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Sebagai penghormatan ya harus kalau memang disepakati nanti perlu bertambah itu Gerindra harus mendapat kesempatan pertama untuk ditawari. Kenapa begitu, karena sebagai lawan politik Gerindra itu ya baguslah gentle," kata Arsul.
Gerindra Serahkan ke Prabowo
Gerindra menilai wajar saat kubu Jokowi menganggap partai pimpinan Prabowo Subianto ini layak bergabung dalam koalisi pemerintahan. Namun Gerindra belum bisa memastikan apakah akan menerima tawaran gabung ke pemerintahan atau tidak. Semua itu tergantung keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Soal menerima atau menolak tawaran itu sepenuhnya hak Pimpinan Pak Prabowo Subianto akan membicarakan dengan dewan pembina, Dewan Pakar, DPP, dan DPD, DPC, se-Indonesia," kata Ketua DPP Gerindra Sodik Mujahid.
(mdk/has)