Reaksi keras Gerindra, Golkar dukung Jokowi di Pilpres 2019
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa yakin deklarasi itu hanya omong kosong belaka.
Partai Golkar di bawah pimpinan Setya Novanto langsung tancap gas melakukan manuvernya. Belum juga memasuki tahun politik 2019, partai berlambang beringin itu langsung mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi untuk maju kembali di Pilpres 2019.
Berbagai reaksi pun muncul dari parpol lain. Salah satunya dari Partai Gerindra. Elite partai besutan Prabowo Subianto itu mengkritik keras langkah politik Golkar tersebut.
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa yakin deklarasi itu hanya omong kosong belaka dan akan berubah jelang Pilpres nanti. Dia menduga nantinya Golkar akan berpaling dari Jokowi.
"Sah-sah saja, ingin lihat respons masyarakat tapi apakah pemerintah ini akan berakhir manis. Maka ini omong kosong. cuma tricky politik. Enggak jauh beda akan berpaling, namanya Golkar kan selalu yang paling untung untuk dia," kata Desmond saat dihubungi, Senin (5/9).
Menurutnya, dengan adanya dukungan Golkar membuat peran pemerintah akan melemah berbanding dengan kebijakan yang menguat. Hal ini dikhawatirkan Desmond akan membuat Jokowi antikritik.
"Jokowi, lama-lama pemerintah semakin melemah tapi kebijakan menguat. Satu grade lagi sama seperti Pak Harto, tidak bisa dikritik lagi," tegasnya.
Dia menilai, Jokowi belum memenuhi janji-janji politiknya selama menjabat di pemerintahan. Contohnya, janji Jokowi yang belum dipenuhi adalah gagasan mobil nasional saat menjadi Wali Kota Solo, serta janji mengentaskan banjir dan macet saat menjabat gubernur DKI Jakarta.
"Saya harap Pak Jokowi sadar kekuasaan hanya sementara. Jokowi selalu buat rencana, rencana penuh tipu daya. Waktu di Solo, dia akan buat program mobil nasional. Tanggulangi macet dan banjir," jelas Desmond.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengakui partainya juga punya strategi untuk hadapi Pilpres 2019. Namun tak seperti Golkar yang sudah deklarasi dukung Jokowi, Gerindra masih rahasiakan apa strategi itu.
Dasco mengatakan, Agustus lalu pihaknya sudah melakukan Rakornas di Hambalang. Menurut dia, mayoritas pengurus ingin Ketum Gerindra Prabowo Subianto kembali maju sebagai capres di 2019.
"Ya memang dalam pandangan Rakornas, memang mayoritas menginginkan Pak Prabowo kembali maju," kata Dasco saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (5/9).
Dia tak mengungkap secara rinci apa pertimbangan kader ingin Prabowo kembali maju. Menurut dia, Prabowo masih layak jual.
"Pak Prabowo masih layak jual, sampai hari ini belum ada yang bisa mengimbangi elektabilitasnya, kecuali Pak Jokowi, tapi kita tahu kan kemarin hanya kalah tipis," jelas anggota DPR ini.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Gorontalo? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
Baca juga:
Golkar calonkan Jokowi, Demokrat ingatkan kemiskinan & pengangguran
Golkar dukung Jokowi di 2019, NasDem tak mau sibuk pencitraan
Gerindra: Demi keuntungan, Golkar berpaling dari Jokowi jelang 2019
JK klaim di eranya Golkar tak pakai hotel mewah & DPR tak setoran
Soal cawapres di Pilpres 2019, Golkar serahkan ke Jokowi
Golkar merapat ke Jokowi, Gerindra rahasiakan strategi 2019