Resmi jadi paslon, Anies-Sandi ngaku 'risih' dikawal 10 polisi
Setelah resmi ditetapkan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, tiga pasangan calon langsung mendapatkan pengamanan dan pengawalan melekat dari Polda Metro Jaya. Setiap calon akan dikawal 10 anggota kepolisian.
Setelah resmi ditetapkan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, tiga pasangan calon langsung mendapatkan pengamanan dan pengawalan melekat dari Polda Metro Jaya. Setiap calon akan dikawal 10 anggota kepolisian.
Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku tak ingin mendapatkan pengawalan terlalu ketat. Sebab, kata dia, dapat menghambat keinginannya ingin selalu dekat dengan warga Jakarta.
"Kami ingin ada ruang, keleluasaan bagi masyarakat Jakarta," kata Anies di Balai Sudirman, Jakarta, Senin (24/10).
Anies menambahkan, sangat percaya bahwa masyarakat Jakarta tak akan membuat hal yang dapat mengancam keberlangsungan selama masa kampanye. "Kami percaya masyarakat Jakarta merusak, aman, Selama ini kami aman," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, pasangan di Pilgub DKI, Sandiaga Uno mengutarakan hal serupa. Dia mengatakan, telah meminta izin kepada pihak keamanan untuk tidak terlalu memberikan pengawalan ketat. "Sudah izin tim pengamanan agar kami tetap menyatu dengan rakyat," ujarnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Iriawan menjelaskan, setiap calon akan dijaga oleh 10 polisi dalam setiap kegiatan. "Perlu saya sampaikan setiap pasangan calon ini ada 10 orang polisi yang melekat. Ada tiga pasangan calon berarti jadi 60 orang," kata Iriawan.
Iriawan menjelaskan dari sepuluh polisi melekat pada setiap calon terdiri dari sejumlah unit. "Ada dari brimob, reserse, intelijen, Shabara, lalu lintas," ujarnya.
Mantan Kadiv Propam Polri ini menjelaskan apabila setiap calon merasa kurang dengan jumlah personel yang ditugaskan, Polda Metro Jaya memperbolehkan untuk memberikan personel tambahan bagi setiap calon. "Kalau nanti dirasa kurang kita siapkan sebenarnya dua kali lipat. Jadi ada 20 orang," ujarnya.