Respons Ridwan Kamil Dijagokan Jadi Capres 2024: Saya Tahu Diri dan Mengukur
Ridwan Kamil mengapresiasi dukungan dari berbagai elemen berkaitan dengan Pilpres 2024. Ia menyadari, isu mengenai hal ini sudah menghangat.
Nama Ridwan Kamil disinggung untuk didukung maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024. Meski demikian, pria yang akrab disapa Emil ini mengaku masih fokus merealisasikan janji politik sebagai Gubernur Jawa Barat.
Diketahui, organisasi masyarakat Angkatan Muda Siliwangi (AMS) saat merayakan ulang tahun memberikan dukungan untuk tokoh politik asal Jawa Barat untuk maju di level nasional, seperti Pilpres.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Siapa saja yang diprediksi akan maju dalam Pilkada Jabar 2024 selain Ridwan Kamil? Sejumlah nama muncul digadang-gadang sebagai kandidat Pilkada Jabar. Baik diusung partai maupun individu. Salah satu kandidat yang dinilai potensial berlaga di Pilkada Jabar adalah Ridwan Kamil. Kader Golkar itu dinilai cukup menguasai Jabar dengan bekal popularitas yang dimilikinya. Pernah menjabat wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Kapan Pilpres 2024 akan diselenggarakan? Lalu apakah pemilu tahun 2024 ini membuat sejarah baru atau akan meneruskan tradisi lama bahwa the next presiden tahun lahirnya tak pernah lebih tua dari presiden sebelumnya.
-
Kapan sidang perdana sengketa pilpres 2024? Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono menegaskan, sidang perdana sengketa pilpres 2024 yang akan digelar perdana esom hari hanya dihadiri depalan hakim MK tanpa Anwar Usman.
Ketua Umum AMS, Noeri Firman Ispandi menyebut beberapa nama. Di antaranya, Ridwan Kamil, Anies Baswedan hingga Panglima TNI, Andhika Perkasa.
"Saya kira banyak orang Jawa Barat ada Pak Ridwan Kamil, Pak Airlangga, Pak Anis Baswedan yang katanya berdarah Kuningan, ada Pak Andhika Perkasa. Kita akan dukung," kata dia di Universitas Widyatama, Kota Bandung, Rabu (10/11).
Di tempat terpisah, Ridwan Kamil mengapresiasi dukungan dari berbagai elemen berkaitan dengan Pilpres 2024. Ia menyadari, isu mengenai hal ini sudah menghangat.
“Hari-hari ini, semua kalau sudah ngomongin politik tidak bisa dihindari urusannya 2024, kemana saya pergi pertanyaannya selalu itu. Tadi juga ada Dubes Uni Eropa menyentil juga isu politik (pilpres). Jadi tidak bisa dihindari,” ucap dia di Gedung Sate.
“Tiap elemen masyarakat punya cita-cita, keinginan. Kalau AMS tadi menyatakan begitu dan menyebut saya, ya saya bersyukur, berterimakasih. Sambil tetap saya, tolong dicatat, fokus memberikan komitmen-komitmen di Jabar yang sempat terkendala oleh Covid-19. Kemudian juga melihat bahwa elektoral juga berhubungan dengan kinerja. Kalau kinerja baik, ya pasti elektoral baik,” ia melanjutkan.
Berkaitan dengan elektoral, Ridwan Kamil menilai bahwa survei yang saat ini sudah dikeluarkan berbagai lembaga belum bisa dijadikan patokan. Ia berkeyakinan, berdasarkan pengalamannya dua kali mengikuti kontestasi politik, survei individu belum bisa menjadi rujukan.
Semua elektabilitas elektoral menjadi acuan dan lebih akurat saat ada sosok calon yang sudah berpasangan.
“Tapi kan saya punya politik tau diri. Harus mengukur. Mampu atau tidak, yang elektabilitasnya memadai atau tidak, walaupun tidak jaminan yah mengukur dua tahun mendatang dari perhitungan sekarang,” jelas dia.
“Saya ini alumni dua kali pilkada. Waktu jadi walikota startnya jelek akhirnya menang. Mengukur takdir itu di era sekarang masih jauh. Bahkan sering saya sampaikan bahwa namanya survei baru individual, padahal yang sebenarnya survei itu setelah berpasangan,” kata Ridwan Kamil.
“Bisa aja yang survei hari ini ranking satu berpasangan dengan ranking lima, yang survei ranking dua dipasangkan dengan tiga. Baru disurvei elektabilitas sebagai pasangan menurut saya lebih akurat,” pungkasnya.