Ridwan Kamil minta SK pencabutan dukungan Golkar yang asli, bukan fotokopi
Ridwan Kamil minta SK pencabutan dukungan Golkar yang asli, bukan fotokopi. Emil justru menyoroti surat pencabutan dukungan dari Partai Golkar yang berbentuk fotokopi. Padahal, kata Emil, seharusnya surat pencabutan dukungan yang diberikan kepada dirinya berbentuk SK asli.
Bakal Cagub Jabar Ridwan Kamil mengaku masih belum menerima surat pencabutan dukungan dari Partai Golkar terkait pencalonanya sebagai Cagub Jabar. Padahal pada Senin (18/12) kemarin, lima orang perwakilan pengurus DPD Golkar Jabar telah datang ke Pendopo Kota Bandung untuk mengantar surat keputusan yang sudah ditandatangani oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Golkar Idrus Marham.
"Belum (menerima surat), saya baru datang dari Jakarta," ujar pria yang akrab disapa Emil ini kepada wartawan di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Selasa (19/12).
Emil justru menyoroti surat pencabutan dukungan dari Partai Golkar yang berbentuk fotokopi. Padahal, kata Emil, seharusnya surat pencabutan dukungan yang diberikan kepada dirinya berbentuk SK asli. Dia membandingkan saat Partai Golkar mendukung dirinya, surat yang diberikan merupakan SK asli.
"Tapi kan saya dengar fotokopi-an ya, kalau dalam proses administrasi itu kan harus aslinya. Dulu rekom (dukungan Golkar) saya itu asli. Jadi kalau pencabutan juga harus asli maka sedang proses komunikasi," katanya.
Meski belum menerima SK asli, Emil mengasumsikan, surat pencabutan dukungan tersebut benar. Dia mengaku menghormati keputusan Partai Golkar.
"Ya sudah seperti stetemen saya kemarin, tidak ada masalah. Dalam politik tentunya kita harus saling menghormati tiap dukungan atau pencabutan dukungan pasti banyak pertimbangan. Sebagai objek saya tentunya menghormati dan menyesuaikan dengan situasi," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, DPD Partai Golkar Jawa Barat Jabar menyerahkan secara langsung surat pencabutan dukungan Ridwan Kamil sebagai Cagub Jabar 2018 di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Senin (18/12).
Lima perwakilan pengurus DPD Golkar Jabar yang dipimpin Wakil Sekretaris Bidang Hukum DPD Golkar Jabar, Sarjono ini datang ke rumah dinas wali kota Bandung tersebut untuk mengantar surat keputusan yang sudah ditandatangani oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Golkar Idrus Marham.
Surat yang dibawa oleh perwakilan DPD Golkar Jabar tersebut tidak bisa diserahkan langsung kepada Ridwan Kamil. Usai wawancara dengan awak media, pria yang akrab disapa Emil tersebut langsung bertolak ke Jakarta untuk memenuhi agenda. Padahal sebelumnya, kelima kader Golkar tersebut diminta menunggu oleh ajudan.
Setelah wawancara, Emil kembali masuk ke rumah dinas dan langsung meninggalkan Pendopo Kota Bandung lewat pintu samping. Sedangkan kelima orang tersebut ditinggalkan di ruang tunggu namum tidak ada tindak lanjut.
Baca juga:
JK kritik Golkar di bawah Airlangga cabut dukungan terhadap Emil, sebut tak kredibel
Irjen Anton Charliyan: Kapolri merestui saya maju Pilgub Jabar
Yakin maju Pilgub Jabar, Anton Charliyan sudah temui bupati & wali kota
Deddy Mizwar lakukan pendekatan usai Golkar tinggalkan Ridwan Kamil
Anton Charliyan: Saya calon terkuat dari PDIP di Pilgub Jabar
Ridwan Kamil pernah tolak Dedi Mulyadi jadi wakilnya
Tak indahkan rekomendasi tokoh Jabar, PKB ancam tarik dukungan dari Ridwan Kamil
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.