Ridwan Kamil: Saya Sedang Istikharah Mencari Partai, Salah Satu Opsi PPP
Di sisi lain, soal Pilpres 2024, Ridwan Kamil menilai tidak menutup kemungkinan memutuskan untuk maju dalam kontestasi. Namun, semuanya bergantung dukungan yang diterima.
Ridwan Kamil masih mencari partai untuk dijadikan kendaraan politik. Dia mengatakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masuk dalam opsi karena memiliki chemistry dengan para pengurusnya.
Hal itu ia sampaikan usai menghadiri acara Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/10).
-
Kenapa PPP yakin bahwa Ridwan Kamil akan didiskusikan dalam koalisi? Partai berlambang Kakbah yakin nama yang muncul akan lebih dulu dimusyawarahkan dalam koalisi.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
"Seperti saya sampaikan saya sedang istikharah mencari partai. Mudah-mudahan di suatu hari di tahun depan bisa melabuhkan keputusan yang paling baik. Salah satu opsinya ke PPP, " kata dia.
"PPP mengusung saya di Pilgub Jabar, motor utama, wagub saya dari PPP, saya kenal baik ketua umumnya, bahkan saya didoakan almarhum Mbah Maimun secara khusus. Jadi lahir batin kedekatannya sangat kuat," Ia melanjutkan.
Di sisi lain, soal Pilpres 2024, Ridwan Kamil menilai tidak menutup kemungkinan memutuskan untuk maju dalam kontestasi. Namun, semuanya bergantung dukungan yang diterima.
Hal itu pula yang membuat dia bersikap tahu diri. Meski komunikasi dengan beberapa partai dan tokoh politik terjaga, namun keputusan akhir maju dalam Pilpres 2024 tetap belum bisa dipastikan.
Diketahui, pria yang akrab disapa Emil ini berkarir di dunia politik tanpa partai. Dua jabatan kepala daerah, Wali Kota Bandung dan saat ini Gubernur Jawa Barat diraih dengan status bukan kader partai manapun.
"Kalau pintu terbuka ya tidak menolak. Tapi kalau tidak ada tidak masalah. Karena kepemimpinan itu bentuknya kebermanfaatan," Ia melanjutkan.
"Saya tidak pilih-pilih, justru saya punya politik tahu diri. Karena tahu diri tidak punya perahu, tak punya partai, tentunya siapa yang mengekspresikan kebaikhatian tentu harus dibalas kebaikan juga," terang dia.
Di tempat yang sama, Sekjen PPP, Arwani Thomafi mengatakan hubungan politik dengan Ridwan Kamil sangat baik. Kepemimpinannya dengan Uu Ruzhanul Ulum yang merupakan salah satu kader PPP disebut memuaskan.
Di singgung mengenai sosok yang akan didukung, partai berlambang kabah ini terbuka dengan siapapun. Salah satu pertimbangan sebelum memutuskan adalah restu dari para kiayi dan ulama.
"Forum Munas kali ini tentu para kyai para ulama dan habaib di PPP sudah mengenal beliau dan forum ini akan menjadi modal bagi kami di DPP untuk nantinya mengambil langkah selanjutnya, menjaring lah," kata dia.
" Kriteria atau harapan dari para kyai dan ulama, PPP ingin ada sosok pemimpin ke depan ini yang mampu memberi ruang yang luas bagi kepentingan perkembangan keumatan," pungkasnya.
Baca juga:
Ridwan Kamil: Kampanye Lewat Baliho Ketinggalan Zaman
Cak Imin Menyatakan Siap Maju Pilpres 2024
Kosgoro 57 OptimisMemenangkan Golkar dan Airlangga di Pemilu 2024
Golkar Ingin Ajak Partai Pecahannya Gabung Kembali
Buka Peluang Koalisi dengan Partai Alumni, Golkar Sebut Punya Platform Sama
Golkar Sebut Airlangga Belum Populer Sebagai Capres Karena Tak Suka Publisitas