Rizal Mallarangeng: Munas Golkar akan Damai dan Demokratis
Suhu politik di Partai Golkar mulai meninggi lagi menjelang Munas yang akan berlangsung pada 3-6 Desember ini. Perhatian publik kini juga banyak tertuju pada parpol berlambang beringin ini.
Suhu politik di Partai Golkar mulai meninggi lagi menjelang Munas yang akan berlangsung pada 3-6 Desember ini. Perhatian publik kini juga banyak tertuju pada parpol berlambang beringin ini.
"Wajarlah. Golkar memang partai besar. Makin tinggi pohon, makin banyak angin," kata Plt Ketua Golkar DKI Jakarta Rizal Mallarangeng melalui keterangan pers kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/12).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
Meski begitu, Rizal yakin, munas akan berlangsung damai dan aman. "Munas pada akhirnya akan damai dan demokratis. Airlangga Hartarto sudah mengantongi dukungan mayoritas. Dia akan terpilih kembali menjadi Ketum Golkar. Insyaallah."
Mengenai kritikan yang dilontarkan oleh kubu Bamsoet, misalnya soal Plt (Pelaksana Tugas) Ketua di berbagai daerah, termasuk DKI Jakarta, Rizal menjawab dengan ringan.
"Kritik seperti itu dicari-cari. Plt itu bukan orang, tapi lembaga. Sejauh prosedur penetapannya sah, ya tidak ada masalah. Hak suaranya tidak berbeda dengan ketua definitif," tukasnya.
Untuk DPD I DKI yang dia pimpin, Rizal menegaskan, sudah mengadakan rapat pleno, dan hasilnya adalah dukungan bulat buat Airlangga. "Keputusan inilah yang kami bawa ke Munas. Jadi tidak sembarangan, tetapi terlembaga. Bukan orang, tapi organisasi. Itu esensinya," ujarnya.
Alasan Jabatan Plt Berkepanjangan
Mengenai masa jabatan Plt yang berkepanjangan, Rizal berkata bahwa hal itu harus dilihat pada konteksnya. Dia menjadi Plt Ketua DPD I DKI saat kampanye Pemilu akan dimulai. Konsentrasi Golkar saat itu fokus untuk pemenangan pemilu bukan kompetisi internal.
"Setelah Pemilu, kami rapat pleno, dan diputuskan bahwa Musda DKI akan diadakan pada 2020. Jadi urutannya bagus, Munas dulu dan setelah itu Musda. Yang penting, semua keputusan tersebut bukan sesuatu yang subyektif, atau ide orang per orang. Ia adalah keputusan organisasi yang bersifat kolektif kolegial. Itu yang perlu dimengerti," papar Rizal.
Rizal mengajak seluruh kader Golkar menyambut Munas nanti dalam suasana kegembiraan dan persahabatan.
"Kompetisi adalah hal yang biasa. Malah bagus. Tapi ia harus menjadi proses yang membesarkan partai, bukan memecah-belah. Golkar partai besar, kita harus membuatnya lebih besar lagi, bersama-sama," pungkasnya.
(mdk/bal)