Saat Dua Partai Besar Koalisi Jokowi Berebut Kursi Ketua MPR
Setelah jatah kursi Ketua DPR milik PDIP, dua partai besar pendukung Jokowi yaitu Golkar dan PKB juga sama-sama menginginkan kursi ketua MPR. Dua partai ini sama-sama memperoleh suara besar dalam Pileg 2019.
Kursi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR tengah jadi incaran partai-partai dalam barisan koalisi Jokowi- Ma'ruf Amin. Dua partai itu yaitu PKB dan Partai Golkar.
Setelah jatah kursi Ketua DPR milik PDIP, dua partai besar yaitu Golkar dan PKB juga sama-sama menginginkan kursi ketua MPR. Dua partai ini sama-sama memperoleh suara besar dalam Pileg 2019.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menyatakan bahwa Jokowi memuji pencapaian PKB? Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Maman Imanul Haq mengungkap isi pertemuan Jokowi dan dua menteri PKB itu.
-
Siapa saja menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Tidak hanya PKB dan Golkar, dari partai koalisi lain juga sayup-sayup terdengar ada yang menginginkan kursi ketua MPR, siapa partai itu? Lalu bagaimana tanggapan Presiden Jokowi? Berikut ulasannya:
PKB Incar Kursi Ketua MPR
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini sedang mengincar kursi ketua MPR untuk periode 2019-2024. Ketum PKB Muhaimin Iskandar mengungkapkan keinginannya untuk menduduki posisi ketua MPR.
"Kalau Mbak Puan Ketua DPR, insyaallah saya Ketua MPR," kata Cak Imin, Sabtu (18/5).
Jika melihat hasil hitung cepat beberapa lembaga survei, PKB diperkirakan mendapat 8-9 persen pada Pileg 2019.
Golkar Ngotot Mau Jatah Kursi Ketua MPR
Bukan hanya PKB, Partai Golkar juga mengincar kursi ketua MPR. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berharap, posisi Ketua MPR bisa diisi oleh kader dari partainya.
Airlangga merasa partainya lebih berhak duduk di kursi ketua MPR, karena Golkar adalah calon pemenang kedua Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.
"Kalau di DPR RI sudah jelas berdasar perolehan kursi. Jadi Golkar di situ dapat wakil ketua. Tapi dalam konfensi koalisi mendukung Pak Presiden akan mendukung paket dalam MPR. Untuk itu usulannya karena Golkar pemenang kedua Golkar sebagai Ketua MPR," kata Airlangga di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu (19/5).
Terkait siapa yang akan menduduki jabatan Ketua MPR dari Golkar, Airlangga masih belum bisa memastikan. Dia hanya bisa memastikan kader terbaiknya yang akan menjadi Ketua MPR. "Nanti akan kita bahas, nanti kita akan pilih dari partai terbaik," ucapnya.
Golkar Lobi Parpol Koalisi Jokowi
Golkar langsung gerak cepat untuk melobi partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja sebagai partai pendukung capres-cawapres Jokowi dan Ma'ruf Amin agar bisa menduduki posisi Ketua MPR.
"Dalam konteks koalisi ini pemenang nomor dua adalah menjadi Ketua MPR itu patron yang kita bangun, namun dalam perjalanannya penuh dinamika, sehingga perlu ada pendekatan-pendekatan lagi kepada partai-partainya katakan sembilan partai politik yang pendukung Pak Jokowi," kata Sekjen Golkar Lodewijk Fredrich Paulus, di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu (19/5).
Lodewijk menuturkan, sebagai calon pemenang kedua Pileg 2019 Golkar layak menjabat sebagai Ketua MPR. Namun, hal itu masih perlu dibicarakan lagi dengan partai koalisi.
"Kita sudah sepakat bahwa pemenang nomor satu dari pilpres itu apa pileg itu adalah menjadi otomatis menjadi Ketua DPR. Nah berikutnya kita juga belum tahu siapa yang menang nah dalam konteks koalisi ini pemenang nomor dua adalah menjadi Ketua MPR itu patron yang kita bangun," ungkapnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei, Golkar memperoleh 11-12 Persen pada Pileg 2019.
Apa Tanggapan Jokowi?
PKB dan Golkar yang merupakan partai pendukung Jokowi dalam Pilpres 2019, saat ini sama-sama mengincar posisi ketua MPR. Menanggapi hal tersebut, Jokowi menilai Golkar dan PKB wajar sama-sama menginginkan kursi ketua MPR.
Jokowi menilai wajar Partai Golkar ingin menduduki kursi ketua MPR. Sebab, kata dia, Partai Golkar adalah pemenang kedua Pemilu Legislatif 2019.
"Baik saya kira sebagai pemenang yang kedua juga wajar," kata Jokowi.
Terkait Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang juga mengincar posisi tersebut, Jokowi juga menilai wajar. Namun ia enggan mengungkapkan siapa yang paling pantas di antara keduanya. "Ya Cak Imin menginginkan wajar juga," ungkapnya.
PAN Dikabarkan juga Incar Kursi Ketua MPR
Tak hanya partai koalisi Jokowi saja yang menginginkan kursi ketua MPR. Kabarnya, PAN juga menginginkan kursi ketua MPR. Kabar ini santer terdengar setelah terjadi pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan di Istana Jakarta beberapa waktu lalu.
Meski tidak secara gamblang terungkap di publik, isu PAN mengincar posisi ketua MPR sempat jadi isu hangat beberapa pekan lalu. Hal itu diungkap oleh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding.
"Saya berani mempertanggungjawabkan bahwa memang Pak Zul membisiki Pak Jokowi PAN meminta bagian untuk pimpinan MPR. Saya berani bertanggungjawab soal itu," kata Karding.
(mdk/has)