Safari Politik di Lampung, Atikoh Ganjar Pamer Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana hingga KTP Sakti
Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana itu bagian dari berbagai program pro wong cilik Ganjar-Mahfud jika jadi presiden terpilih 2024.
Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana itu bagian dari berbagai program pro wong cilik Ganjar-Mahfud jika jadi presiden terpilih 2024.
- Safari Politik ke Lampung, Kaesang Diskusi soal Infrastruktur dengan Gubernur Arinal
- Atikoh Ganjar Ucapkan Selamat HUT PDIP: Semakin Bisa Berjuang untuk Wong Cilik
- Safari Politik di Lampung, Siti Atikoh Disambut Seni Bela Diri Pincak Khakot
- Kaesang Safari Politik ke Saomlaki Maluku, Tinjau Rumah Sakit yang Dikeluhkan Warga
Safari Politik di Lampung, Atikoh Ganjar Pamer Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana hingga KTP Sakti
Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh memperkenalkan program 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', sebagai bagian dari berbagai program pro wong cilik Ganjar-Mahfud jika jadi presiden terpilih 2024.
Hal ini disampaikan Atikoh dalam safari politik di Lapangan Sri Tanjung, Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Selasa (9/1). Atikoh hadir dalam acara silaturahmi bersama partai pengusung hingga simpatisan dengan ribuan massa yang didominasi srikandi atau kaum perempuan.
"Satu keluarga miskin satu sarjana. Nantinya, keluarga miskin terutama di Lampung Selatan bisa mempunyai anak yang bisa mengenyam pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi," kata Siti Atikoh.
Selain itu, Atikoh juga memaparkan program keberpihakan Ganjar-Mahfud kepada rakyat kecil lainnya yakni 'Satu Desa Satu Fasilitas Kesehatan Satu Tenaga Kesehatan'. Menurutnya program ini penting terlebih untuk memberikan pertolongan kepada perempuan yang ingin melahirkan.
"Nanti untuk ibu-ibu yang melahirkan, karena melahirkan ini tidak bisa ditunda, waktu harus sampe saat ini juga darurat ya," kata dia.
Lalu, Atikoh menjelaskan soal program KTP Sakti yang dia sebut nantinya akan mampu memastikan bantuan sosial (bansos) dan bantuan pupuk tepat sasaran. Sebab, kata dia banyak laporan banyak penyaluran bansos tidak tepat sasaran karena ketidaksinkronan data.
"Yang ke-tiga di Lampung Selatan juga seperti itu ada ketidaksinkronan data terkait mungkin penerima Bansos, PKH, KIP dan lain sebagainya. Nanti akan ada program KTP Sakti sehingga cukup satu KTP," jelas Atikoh.
"Petani butuh pupuk pakai KTP, tidak perlu pakai kartu-kartu yang lain dan datanya terintegrasi menjadi satu semua ada di situ, ada NIK itu berarti datanya ada semua," sambung Atikoh.
Atikoh menjelaskan, dengan adanya KTP Sakti, pembaruan data akan bisa segera terwujud. Dia menyebut, melalui KTP sakti maka masyarakat hanya perlu satu kartu terpadu yang datanya sudah terintegrasi.
"Sehingga apabila ada pembaharuan-pembaharuan itu juga bisa dilakukan secara cepat," ujar Atikoh.
Lebih lanjut, Atikoh turut meminta para massa yang hadir terutama Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud di Lampung mensosialisasikan program-program keberpihakan Ganjar-Mahfud ke masyarakat kecil tersebut.
"Mantap ya? Jadi nanti sosialisasikan kepada masyarakat keberpihakan dari Ganjar-Mahfud untuk pengentasan kemiskinan, keberpihakan pada perekonomian," kata Atikoh.