Sandiaga Sebut Korupsi Bupati Kotim Jadi Bukti Ucapan Prabowo Soal Anggaran Bocor
Sandiaga menegaskan, bukti kebocoran korupsi dengan tersangka bupati Kotawaringin Timur. Akibat ulahnya negara rugi hingga Rp 5,8 Miliar.
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyebut anggaran negara bocor 25 persen. Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menantang Prabowo membuktikan pernyataannya itu.
Calon Wakil Presiden 02, Sandiaga Uno memberikan bukti kebocoran anggaran negara. Dia menyebut antara lain korupsi yang dilakukan Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi (SH). Pernyataan Sandiaga sekaligus menjawab tantangan pemerintah dan juga Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Sandiaga Uno menyampaikan pesan ini kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
"Bukti kebocoran korupsi dengan tersangka seorang bupati di Kalimantan. Akibat ulahnya negara rugi hingga Rp 5,8 Triliun," ujar Sandiaga di Jakarta Selatan, Minggu (10/2).
Sandiaga mengatakan, data-data mengenai kebocoran anggaran dapat ditemukan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). "Buktinya (kebocoran anggaran) banyak di KPK dan BPK," kata Sandiaga Uno.
Sandiaga berjanji akan menutup celah kebocoran anggaran negara jika diberikan amanat memimpin Indonesia 5 tahun ke depan. Seperti saat memimpin DKI Jakarta.
"Saya pernah di DKI Jakarta, satu 1 tahun saja berhasil mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan aset yang lebih baik. Nilainya bisa sampai ratusan triliun itu dari 1 provinsi saja di DKI Jakara jadi saya mengalami sendiri," terang dia.
"Kuncinya kesamaan pandangan kita bahwa harus meningkatkan pengelolaan aset pengelolaan anggaran supaya tidak terjadi kebocoran dan bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Itu kuncinya," tegasnya.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, Misbakhun mengkritik pernyataan Prabowo Subianto soal kebocoran dana APBN hingga 25 persen. Politikus Golkar yang dikenal getol membela kebijakan Jokowi itu menganggap pernyataan Prabowo tak disertai data valid.
Lihat juga berita tentang Prabowo Subianto di Liputan6.com
"Pendapat Pak Prabowo yang mengatakan ada kebocoran anggaran APBN sebesar 25 persen itu harus dibuktikan secara faktual. Tidak boleh seseorang bisa menyebutkan angka kebocoran tetapi tidak bisa membuktikan apa pun," ujar Misbakhun, Jumat (8/2).
Reporter: Ady Anugrahadi
Baca juga:
Serba Salah Hadapi Debat Lawan Ma'ruf, Sandiaga Tak Akan Kritisi dan Ikut Kata Kiai
Bertemu Mulan Jameela, Sandiaga Janji Akan Besuk Ahmad Dhani
TKN Harap Cara Warga Surabaya Sambut Sandiaga Tak Dianggap Rekayasa
Demi Menangkan Jawa Tengah, BPN Fokus Isu Korupsi dan Ekonomi
BPN Rapat Pimpinan di Solo, Sandiaga Uno Beri Pengarahan
Bibit Waluyo Turun Gunung, Gerindra Tegaskan Jateng Tak Lagi 'Kandang Banteng'