Sandiaga Uno bertemu Romahurmuziy, sinyal PPP tinggalkan Jokowi?
Partai Gerindra melempar isu bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah deklarasi mendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 akan membelot. PPP disebut akan kembali mendukung koalisi Prabowo Subianto seperti yang terjadi pada Pilpres 2014 saat kepemimpinan Suryadharma Ali.
Partai Gerindra melempar isu bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah deklarasi mendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 akan membelot. PPP disebut akan kembali mendukung koalisi Prabowo Subianto seperti yang terjadi pada Pilpres 2014 saat kepemimpinan Suryadharma Ali.
Sinyal ini dikuatkan dengan pertemuan antara ketua tim pemenangan Prabowo, Sandiaga Uno dengan Ketum PPP Romahurmuziy, Kamis (19/4) malam kemarin. Sandi diutus langsung oleh sang ketua umum. Bahkan setelah pertemuan, Sandi langsung melapor kepada Prabowo di Kertanegara.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Sandi pun hanya senyum ditanya kemungkinan PPP gabung dengan koalisi Prabowo. Tapi, dia menekankan, ada kesepakatan antara dirinya dan Romahurmuziy atau pria yang akrab disapa Romi itu dalam pertemuan kemarin.
"Jadi, kita sepakat harus ada arah dan pemerintah yang lebih fokus dalam bidang ekonomi di 2019. Kita juga sepakat diperlukan juga di politik yang saling silaturahim dan mempersatukan bukan saling sikut menyikut," ujar Sandi di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (20/4).
Saat kembali ditegaskan terkait kemungkinan dukungan PPP kepada Prabowo, lagi-lagi, wakil ketua dewan pembina Gerindra itu hanya melempar senyum.
Romi sempat buka-bukan pertemuan internal dengan Sandiaga itu. Dia tak menampik membahas Pilpres 2019. Namun, klaim Romi, membahas kelanjutan wacana Jokowi duet dengan Prabowo.
"Dan tadi malam masih soal itu, melihat kemungkinan-kemungkinan kedua pemimpin ini (bergabung)," jelas Romi.
Romi juga mengungkapkan, Sandi membeberkan tiga opsi Gerindra dalam Pilpres 2019. Peluang Prabowo bersama Jokowi pun menurutnya terbuka.
Tapi sayang, pernyataan Romi ini dibantah oleh Waketum Gerindra Ferry Juliantono. Menurut dia, Prabowo harga mati jadi capres. Opsi Jokowi-Prabowo, kata dia, merupakan pandangan dari PPP saja.
Malah Ferry mengungkapkan, kalau PPP yang kemungkinan besar akan kembali bersama Prabowo di Pilpres tahun depan. Dia mengklaim, arus bawah PPP tak ingin partai Kabah itu mendukung Jokowi.
"Ya kemungkinannya (PPP dukung Prabowo) begitu," kata Ferry di Kampus UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (20/4).
Ferry menyebut, klaim PPP bakal gabung poros Prabowo bukan tanpa alasan. Dia mengklaim, mayoritas kader PPP sebenarnya lebih senang memilih calon presiden asalkan bukan Joko Widodo.
"Dan lihat dari apa yang pernah saya sampaikan, sebenarnya secara kultural PPP tidak senang kalau, jadi pemilih atau kader PPP itu lebih senang kalau milihnya bukan Jokowi," ujarnya.
Baca juga:
Sandiaga akui bahas duet Jokowi-Prabowo saat bertemu PPP
Akan bahas poros ketiga dengan SBY, PKS ingin minimalisir perpecahan
Sohibul: Kalau Gatot diusung Gerindra kami terima, tapi cawapresnya PKS
Politisi PDIP sebut kans Jokowi menang Pilpres 2019 semakin besar
Rizal Ramli cerita keinginannya maju capres dan rencana jika jadi Presiden
PKS sebut pertemuan dengan SBY untuk bahas poros ketiga
Gerindra sebut koalisi Jokowi bisa pecah karena berebut Cawapres