Sanjungan setinggi langit Megawati terhadap Risma
Mega menegaskan, apa yang dilakukan Risma patut dicontoh
PDI Perjuangan menggelar Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah untuk Pilkada Serentak 2017 siang ini. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, hadir sebagai salah satu narasumber dalam sekolah partai ini.
Materi yang akan disampaikan bertajuk 'Kebijakan Program Pemerintah Daerah Pro Rakyat Sebagai Strategi Pemenangan Pilkada'. Selain Risma, hadir pula Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Gubernur Banten Rano Karno dan kepala daerah lainnya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan jajaran petinggi DPP PDIP juga turut hadir dalam Sekolah Partai ini. Menariknya, Megawati memberikan pujian setinggi langit terhadap Tri Rismaharini. Risma atau biasa disapa itu dianggap sukses memimpin Surabaya.
"Mbak Risma sudah dua kali menjabat dan ada hasilnya. Saya tanya rahasianya apa. Saya lihat dalam mobilnya itu isinya spatula, gunting, cangkul, jas hujan, toa dan HT," kata Mega di hadapan para kader PDIP di acara Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pilkada Serentak tahun 2017 di Kinasih Resort, Tapos, Depok, Selasa (6/9).
Kehadiran Risma yang mengenakan baju partai PDIP dipadu kerudung merah menjadi daya tarik tersendiri. Risma hanya mengumbar senyum mendapat sanjungan dari Megawati.
Megawati melanjutkan, Risma kerap berkeliling ke Surabaya selepas subuh. Dia berkeliling ke tiap kecamatan dan kelurahan untuk mencari orang miskin.
"Loh sampean kalau dandan di mana Mbak? Yo di dalam mobil," cerita Megawati sambil tertawa.
Mega menegaskan, apa yang dilakukan Risma patut dicontoh. Risma berkeliling Surabaya untuk mencari orang miskin dan dikumpulkan untuk diberi makan.
"Mbak Risma patut dicontoh," tegasnya.
Dia mengingatkan agar para kader yang nantinya menjadi pemimpin di daerah harus tetap patuh pada aturan partai. Pasalnya dia tidak ingin partai yang dibangunnya dengan susah payah menjadi rusak karena ulah petugas partai yang nyeleneh saat menjabat.
Menurutnya, sekolah calon kepala daerah itu sebagai pembekalan untuk calon kepala daerah. Megawati menyinggung kelakuan banyak kepala daerah yang suka sekali lupa pada visi misinya setelah menjabat.
"Kenapa saya sekolahkan? Karena saya pikir-pikir setelah dipilih baik-baik untuk menghasilkan yang terpilih dan menang. Tapi kalau sudah di halaman saudara suka lupa misinya sebenarnya apa toh," kata Mega.
Tak lupa, Megawati juga menampik pihaknya meminta mahar politik bagi calon kepala daerah yang bakal diusung partainya. Megawati mengaku tak segan memecat petinggi atau pengurus DPP PDIP yang ketahuan meminta mahar.
Kalau pun dimintai sejumlah uang, kata dia, biasanya hanya digunakan untuk memfasilitasi saksi-saksi saat perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ternyata, keluhan soal rumor PDIP minta mahar politik juga pernah disampaikan Megawati kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok). Hal ini menyusul sikap Ahok yang dulu enggan maju via parpol karena akan dimintai mahar.
"Saya ngomong langsung sama Pak Ahok. Situ ngomong mahar-mahar tanyain nanti ya. Ngomong juga dong," ungkap Mega.
Rismaha yang diundang DPP PDIP menjadi pembicara dalam Sekolah Partai itu bercerita kisah dan kiat suksesnya memimpin Surabaya. Di depan puluhan peserta, Risma membeberkan pencapaiannya selama memimpin ibu kota Jawa Timur itu.
Mulai dari terobosan Risma saat menjadi wali kota adalah berkaitan dengan politik anggaran dengan memangkas jumlah kelurahan yang ada di Surabaya karena dinilai sebagai pemborosan. Selanjutnya Risma juga telah membenahi pelayanan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Pendidikan dan telah membuat sekolah gratis bagi anak-anak di Surabaya mulai dari tingkat PAUD hingga SMA.