Megawati Hadiri Upacara Misa Tutup Peti Romo Beni Susetyo di Malang
Rangkaian misa digelar sejak pagi hari yang dihadiri ribuan umat Katholik, sebelum kemudian diakhiri dengan tutup peti.
Presiden RI Ke-5, Megawati Soekarnoputri menghadiri Misa Requiem dan Tutup Peti tokoh bangsa, Romo Beni Susetyo yang digelar di Gereja Paroki St Albertus de Trapani Kota Malang.
Rangkaian misa digelar sejak pagi hari yang dihadiri ribuan umat Katholik, sebelum kemudian diakhiri dengan tutup peti.
Doa dan pujian dinyanyikan dengan khusyuk, dalam suasana duka yang begitu haru. Keluarga dan para tamu yang hadir secara bergiliran mendapatkan kesempatan untuk memberi penghormatan terakhir.
Mega dan rombongan tiba di Gereja Paroki St Albertus de Trapani Kota Malang sekitar Pukul 10.30 WIB. Kehadirannya disambut perwakilan keluarga, Andreas Eddy Susetyo, Anggota DPR RI yang juga kakak kandung Romo Beni Susetyo.
Kedatangan Mega didampingi oleh sejumlah DPP dan DPW Jawa Timur PDI Perjuangan. Nampak di antaranya Prananda Probowo, Hasto Kristiyanto, Bintang Puspayoga, Ahmad Basarah, Krisdayanti, Sri Untari, Dewanti Rumpoko dan lain-lain.
Sesaat Mega memberikan penghormatan kepada almarhum, sebelum kemudian duduk di kursi yang disediakan, tidak jauh dari jenazah almarhum. Hampir satu jam, Mega bersama rombongan mengikuti proses misa hingga jenazah almarhum diberangkatkan ke TPU Sukun Kota Malang.
Mega sendiri memilih berjalan di belakang peti jenazah almarhum meninggalkan ruangan tempat jenazah di semayamkan menuju halaman gereja. Tampak Mega dipersilakan untuk mendahului rombongan jenazah yang berjalan di depannya, namun tetap berjalan mengiringi di belakang peti.
Kendaraan Mega dan rombongan juga sebenarnya sudah disiapkan untuk bisa meninggalkan lokasi. Mobil sudah disiapkan di lokasi berdampingan dengan tempat upacara prosesi penyerahan jenazah oleh keluarga kepada Pemerintah.
Namun Mega memilih mengikuti keseluruhan prosesi upacara dengan duduk di antara para suster dan jemaat. Mobil pun untuk sesaat dipinggirkan untuk lokasi upacara.
Jenazah Romo Beni Susetyo diserahkan oleh keluarga kepada negara untuk dimakamkan secara kedinasan. Mewakili keluarga, Andreas Eddy Susetyo, Anggota menyerahkan kepada pemerintah.
"Kami serahkan kepada negara untuk dimakamkan secara kedinasan," tegas Andreas Eddy Susetyo, Senin (7/10).
Selanjutnya jenazah diberangkatkan oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi MA. Jenazah diberangkatkan untuk dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sukun Kota Malang. Iringan mobil jenazah meninggalkan gereja menuju tempat pemakaman.
Romo Benny meninggal dunia di usia 55 Tahun di Rumah Sakit Mitra Medika Pontianak pada Sabtu dini hari (5/10) pukul 00.15 WIB. Almarhum Romo Beni menjabat sebagai Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), selain sebagai tokoh agama, pegiat sosial dan pengamat politik.