Santri berintelektual cocok jadi cawapres Jokowi
Nama cawapres bagi Joko Widodo hingga kini masih menjadi misteri. Padahal, dari kalangan parpol hingga akademisi berhasrat menjadi pendamping Jokowi di 2019.
Nama cawapres bagi Joko Widodo hingga kini masih menjadi misteri. Padahal, dari kalangan parpol hingga akademisi berhasrat menjadi pendamping Jokowi di 2019.
Pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) UIN Jakarta, Saifuddin Asrori mengatakan, ada beberapa kelompok yang saat ini berusaha untuk menjadi cawapres Jokowi yaitu kelompok TNI-Polri, birokrat, millenial dan kalangan santri. Dari beberapa kelompok ini hanya kalangan santri yang cenderung lebih solid dan tidak ada perpecahan besar.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang dikatakan Andreas Hugo Pareira tentang 'cawe-cawe' Jokowi? Diawali upaya untuk memperpanjang kekuasaan, dimulai dari upaya untuk menambah massa jabatan tiga periode, menambah massa jabatan 2-3 tahun, namun kedua upaya ini tidak berhasil," ungkap dia."Drama series cawe-cawenya kemudian beralih dengan 'melabrak' UU Pilpres menyangkut batas usia 40 tahun melalui tangan Paman Usman di MK dan menjadikan putra Gibran sebagai Cawapres Prabowo," tambah Andreas.
-
Siapa yang menganggap Jokowi layak jadi Wantimpres Prabowo-Gibran? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kelompok militer dan Polri terpecah pada banyak kubu. Begitu juga dengan kalangan pegawai negeri dan birokrat. Sementara kalangan santri cenderung masih solid, walaupun ada beberapa kelompok di kalangan santri, ada perbedaan besar di dalamnya," kata Saifuddin, Kamis (24/5).
Dia menilai Jokowi lebih cocok memilih cawapres dari kalangan santri. Sebab selain bisa menjawab berbagai isu nasional yang saat ini berkembang, santri memiliki potensi untuk bisa mengikuti semua perkembangan dan kebutuhan yang ada.
"Tentunya sosok yang perlu dipilih Jokowi bukan sekadar santri namun santri yang memiliki kapasitas intelektual yang sangat bagus. Dia memiliki kemampuan manajemen yang baik, serta menguasai isu teknologi dan ekonomi," katanya.
Menurutnya, saat ini di kalangan politik santri ada dua nama yang mencuat yaitu Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy atau Rommy dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Dari kedua nama itu, dia menilai Cak Imin terlalu kental warna politik dan belum memperlihatkan kapasitas intelektual dan penguasaan bidang ekonomi dan teknokrasi.
Selain itu, dia menilai, Cak Imin terkesan 'menyandera' Jokowi dengan syarat harus diambil sebagai cawapres. Cak Imin juga dinilainya masih main dua kaki dengan membuka opsi bisa berkoalisi dengan Prabowo.
Sementara, dia menilai, Rommy lebih mudah diterima semua kalangan santri. Tidak hanya NU, tapi juga Muhammadiyah dan berbagai organisasi Islam lainnya yang ada di Nusantara. Rommy juga menurutnya memiliki intelektualitas.
"Untuk menggalang suara santri, Rommy bersama PPP menggagas gerakan santri berskala nasional yang dikampanyekan di lapangan atau ruang publik yang luas, sehingga bisa mempengaruhi opini masyarakat," kata Saifuddin.
Selain Cak Imin dan Rommy, dia juga menyebut santri yang berpotensi menjadi cawapres yakni Mahfud MD dan TGB Zainul Majdi. Namun, keduanya terbentur kendaraan politik. Mahfud tak memiliki partai, TGB masih di bawah bayang-bayang SBY dan AHY.
Baca juga:
Posko Cinta dukungan untuk Cak Imin menjamur di Kalsel
Di acara bukber Golkar, Jokowi dan Airlangga didoakan memimpin di masa depan
Survei Charta Politika: 3 Nama paling populer untuk cawapres Jokowi atau Prabowo
Soal Cawapres, Airlangga sebut masih menunggu waktu yang tepat
Puan Maharani sebut pengumuman nama cawapres Jokowi tinggal tunggu waktu
'Airlangga figur mumpuni bisa bersinergi dengan agenda Jokowi ke depan'