SBY Bicara Coattail Effect, Ini Jawaban Fadli Zon
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon angkat bicara mengenai ucapan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengatakan efek ekor jas (coattail effect) hanya bisa dirasakan oleh PDI Perjuangan sebagai pengusung Joko Widodo dan Partai Gerindra sebagai pengusung Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon angkat bicara mengenai ucapan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengatakan efek ekor jas (coattail effect) hanya bisa dirasakan oleh PDI Perjuangan sebagai pengusung Joko Widodo dan Partai Gerindra sebagai pengusung Prabowo Subianto. Menurut Fadli, coattail effect memang tidak bisa disalurkan begitu saja ke partai politik.
"Masalah coattail effect bukan persoalan yang bisa disalurkan sedemikian rupa, ini adalah langsung dari masyarakat, kami dari Gerindra tak pernah bicara coattail effect, kita bicara fokus saja," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/11).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
"Kalau legislatif pertarungannya di dapil, sementara pilpres sekaligus dalam kampanye semua caleg," sambungnya.
Fadli menjelaskan, dalam pemilu memang terbagi menjadi dua bagian yakni pileg dan pilpres. Dia pun yakin, setiap partai pasti memiliki preferensi sendiri untuk memenangkan Pileg 2019.
"Karena aturan, karena dinamika politik, ada dua calon, dari sisi pileg bisa saja ada satu pandangan, coattail effect yang mungkin saja seperti itu tapi saya yakin konstituen masing-masing partai punya preferensi sendiri. Misalnya partai-partai pendukung pemerintah mungkin konstituennya ada yang ingin mendukung Prabowo-Sandi," ungkapnya.
Sebelumnya SBY memaparkan, ada tiga hal yang membuat pemilu 2019 mendatang jauh lebih berat. Pertama, SBY menguraikan pemilu 2019 ini dilaksanakan secara serentak yakni Pilpres bersamaan dengan Pileg. Imbasnya partai politik yang punya capres sangat diuntungkan. Contohnya PDIP dan Partai Gerindra.
"PDIP dengan Pak Jokowi sebagai capres kader partai itu dan Partai Gerindra dengan Prabowo sebagai capres kader Partai Gerindra. Suara kedua partai politik itu meningkat tajam. Mental partai politik yang tidak punya capres dan cawapres suaranya menurun. Anjlok. Itu nyata," di pembekalan Calon Legislatif DPR RI dan Konsolidasi Partai Demokrat se-Indonesia yang berlangsung di Hotel Sultan, Sabtu (10/11).
Baca juga:
Bantah SBY, BPN Yakin Partai Pengusung Bakal Dapat Efek Pencapresan Prabowo
Fadli Sebut Ucapan Ma'ruf Soal Budeg, Tuli, Buta Bisa Singgung Kaum Difabel
Ingatkan Bahaya Politik SARA, Hidayat Nur Wahid Singgung Ucapan Ahok
Sandiaga Punya Istilah Politik Cabai Untuk Politisi Bicara Kasar
PKS Percaya Diri Hadapi Pileg dan Tetap Fokus Menangkan Prabowo
Cegah Libatkan Anak dalam Kampanye, KPAI Panggil Timses Jokowi dan Prabowo