SBY lantang minta Ahok harus diproses hukum
SBY mengingatkan Presiden Jokowi harus fokus melaksanakan tugasnya dengan baik. Dia tak ingin, hanya karena persoalan satu orang, ratusan juta rakyat terabaikan.
Dugaan penistaan agama terkait Surah Al Maidah ayat 51 yang menyeret Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berbuntut panjang. Ribuan orang dari gabungan ormas Islam akan menggelar demonstrasi besar-besaran pada Jumat (4/11) nanti.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut angkat bicara dengan tegas dan lantang. Mantan Presiden RI ini mendukung proses hukum dilakukan terhadap Ahok agar masyarakat yang menuntut keadilan tidak menjadi marah.
"Pak Ahok yang harus diproses hukum. Jangan sampai beliau dianggap kebal hukum," kata SBY dalam jumpa pers di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat, Rabu (2/11).
Menurut SBY, jika proses hukum sudah dilakukan maka tak ada alasan untuk menuding bahwa Ahok tak bisa disentuh hukum. Dia juga meminta agar penegak hukum tak ditekan dalam menjalankan tugasnya.
"Setelah Pak Ahok diproses secara hukum semua pihak menghormati, ibaratnya jangan gaduh," katanya. Berarti bola sekarang ada di penegak hukum, bukan di jalan raya, bukan di Pak Jokowi. Bola sekarang ada di penegak hukum jutaan rakyat memandang melalui media," jelas SBY.
SBY geram dituduh sebagai dalang rencana aksi demonstrasi pada 4 November kepada Ahok. Selama 10 tahun menjadi orang nomor satu di RI, SBY mengaku tak pernah melarang orang untuk berdemonstrasi. Dia pun mengingatkan, selama berkuasa tidak pernah menuduh orang per orang atau kelompok tertentu menggerakkan massa untuk demo.
"Dulu saya tidak pernah menuduh, mencurigai, ada orang besar mendanai aksi unjuk rasa, ada orang besar menggerakkan unjuk rasa," kata SBY.
Sejak dua hari lalu, memang beredar kabar bahwa Partai Demokrat yang menggerakkan rencana demonstrasi 4 November. Tujuannya untuk mengikis elektabilitas Ahok, demi memenangkan Agus Yudhoyono. SBY membantah keras tudingan tersebut.
Menurut SBY, demonstrasi itu murni penyampaian aspirasi masyarakat. Apa yang dikatakan Ahok terkait Surah Al Maidah dinilainya bukan pelanggaran KPUD dan aturan kampanye
"Kedua menghina, rakyat bukan kelompok bayaran, urusan hati nurani tidak ada yang bisa mempengaruhi, uang tidak ada gunanya, apalagi urusan akidah, banyak di dunia mereka rela korbankan jiwa demi akidah," tegas SBY.
SBY mengingatkan Presiden Jokowi harus fokus melaksanakan tugasnya dengan baik. Dia tak ingin, hanya karena persoalan satu orang, ratusan juta rakyat terabaikan.
"Kita ingin Pak Jokowi harus melaksanakan tugas dengan baik. Jangan sampai 250 juta nasib dan masyarakat disandera oleh urusan 1 orang. Saya kira tidak benar karena urusan satu orang yang tidak bisa diselesaikan secara benar, tepat dan bijak," tutup SBY.