SBY minta maaf pada Jokowi soal cuitan Andi Arief di media sosial
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo akibat cuitan Wasekjen Andi Arief. Permintaan maaf itu disampaikan SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo akibat cuitan Wasekjen Andi Arief. Permintaan maaf itu disampaikan SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono.
"Saya minta maaf kpd Presiden Jokowi & Jaksa Agung atas "tweet" Bung Andi Arief (AA), kader Demokrat, yg terlalu keras. Pernyataan spontan AA tsb mungkin berlebihan & membuat tak nyaman Pak Jokowi & Pak Prasetyo," tulis SBY seperti dikutip merdeka.com, Jumat (28/9).
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
SBY menjelaskan bahwa cuitan Andi Arief mewakili perasaan jutaan kader Demokrat yang tidak terima partai dan pemimpinnya dilecehkan oleh Partai Nasdem. Sebab, hengkangnya Ketua DPD PD Sulawesi Utara Vicky Lumentut menjadi kader Nasdem secara demonstratif sangat melukai Demokrat.
Namun SBY menyadari persoalan ini tidak berkaitan dengan Jokowi ataupun Jaksa Agung. SBY yakin Jokowi menginginkan Pemilihan Umum yang damai.
"Meskipun saya yakin Pak Jokowi tidak tahu-menahu, beliau pasti bisa rasakan perasaan kader Demokrat. Semoga dapat dipetik hikmahnya," ucapnya.
Permohonan maaf SBY menyikapi cuitan Andi Arief yang dinilai menyerang Jokowi dan Jaksa Agung. Cuitannya berkaitan dengan hengkangnya Ketua DPD PD Sulawesi Utara Vicky Lumentut menjadi kader Nasdem.
Wali Kota Manado ini tiba-tiba memakai jaket NasDem. Rupanya, diam-diam ketua DPD Demokrat Manado itu memutuskan pindah ke Partai NasDem. Dua hari lalu, sebelum terjadinya peristiwa ini, Demokrat telah mendengar adanya permasalahan hukum yang terkait dengan Vicky. Demokrat mendapatkan informasi bahwa Vicky mendapatkan panggilan pertama dari Kejaksaan Agung RI pada 24 Agustus lalu.
Kemudian, Vicky kembali mendapatkan panggilan kedua dari Kejaksaan Agung tanggal 24 September dan diagendakan akan diperiksa kembali pada 2Oktober sebagai saksi. Vicky terlibat dalam tindak pidana korupsi bantuan penanganan banjir di Manado tahun 2014.
"Jokowi ini tahu apa pura2 gak tahu atau malah terlibat dalam urusan abuse of power jaksa agung yang menjadi ketua DPD Nasdem propinsi kejaksaan?," kata Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief_.
Dalam ciutannya, Andi Arief juga menyinggung soal ganti Presiden. Dia menuding Kejaksaan mempolitisasi kasus hukum.
"Kalau Jokowi memang terlibat dalam skandal jaksa agung jadi alat politik Nasdem, saya menyerukan #2018gantipresiden. Kejaksaan jadi alat politik Nasdem, lebih baik #2018gantipresiden dan pemilu dipercepat," ucapnya.
Baca juga:
Demokrat sebut SBY sering dicurhati rakyat soal tingginya harga bahan pokok
Visi misi Prabowo diklaim kolaborasi pemikiran Soekarno, Soeharto & SBY
Tingkah lucu SBY, Jokowi dan JK saat bersama sang cucu
Kasihan pada SBY, DPR desak KPK tuntaskan kasus Bank Century
Deddy Mizwar sebut SBY sudah ambil keputusan soal nasibnya di partai
PPP duga SBY walk out bukan karena atribut partai, tapi protokoler tak layak