Sebagai capres petahana, posisi Jokowi belum aman
Sebagai calon presiden petahana, Jokowi dinilai belum aman. Bahkan, Jokowi belum tentu bisa terpilih kembali menjadi presiden di 2019. Kesimpulan itu berdasarkan hasil survei yang menunjukkan elektabilitas Jokowi masih di bawah 50 persen. Jokowi akan berada pada posisi aman jika elektabilitasnya 70 persen.
Sebagai calon presiden petahana, Joko Widodo atau Jokowi dinilai belum aman. Bahkan, Jokowi belum tentu bisa terpilih kembali menjadi presiden di 2019. Kesimpulan itu berdasarkan hasil survei yang menunjukkan elektabilitas Jokowi masih di bawah 50 persen. Jokowi akan berada pada posisi aman jika elektabilitasnya mencapai 70 persen.
"Jokowi tingkat elektabilitasnya masih di bawah 50 persen dan belum aman. Aman itu minimal capai 70 persen. Dulu SBY pada periode kedua elektabilitasnya capai 65 persen. Jokowi sendiri sesungguhnya berdasarkan survei belum aman. Oleh karena itu sangat ditentukan wakilnya," kata pengamat Politik Univeritas Pelita Harapan, Emrus Sihombing di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/7).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
Di satu sisi, Jokowi akan kesulitan memilih cawapres. Variabel pertama yang harus dipenuhi dalam menentukan cawapresnya elektabilitas tinggi. Dan terpenting adalah disetujui parpol pengusung. Parpol berebut posisi cawapres untuk persiapan Pilpres 2023. Sebab, jika terpilih di 2019, maka Cawapres Jokowi ini besar kemungkinan akan melenggang di karpet merah sebagai capres pada 2024.
"Akhir-akhirnya bisa saja wakilnya non partai atas kesepakatan bersama," ujarnya.
Jika cawapres berasal dari partai yang sama yaitu PDIP, maka parpol pengusung yang lain bisa keluar dari koalisi dan membentuk poros baru.
Emrus juga mengomentari wacana duet JK-AHY. Menurutnya jika itu terwujud, maka bisa menjadi alternatif. JK pernah menjabat Wapres 2004-2009, tokoh nasional, memiliki kredibilitas dan tokoh berpengaruh di Partai Golkar.
"Kalau dipasangkan dengan AHY akan jadi lawan ketat Jokowi dengan pasangannya," katanya.
Baca juga:
Tak ingin dikunci, alasan Demokrat enggan gabung koalisi Jokowi
PPP klaim kemenangan di Jawa bukti konsep nasionalis santri memikat masyarakat
Hanura malu-malu bicara mundurnya Moeldoko dan isu cawapres Jokowi
Prioritaskan kader, PAN belum pertimbangkan JK sebagai capres
Politikus Gerindra mengaku tak terganggu dengan isu Amien Rais nyapres
Naik mobil dinas, Airlangga Hartarto langsung ngacir usai bertemu JK