Sebelum Jokowi Godok Menteri, PDIP Nilai Proses Rekonsiliasi Sangat Penting
Politisi PDIP, Zuhairi Misrawi, mengatakan, bila langkah rekonsiliasi sudah rampung, maka selanjutnya pemilihan menteri menjadi hal penting yang layak digodok. Zuhairi yakin, Jokowi tinggal memilih dari calon-calon yang sudah disodorkan.
Politisi PDIP, Zuhairi Misrawi, menilai rekonsiliasi dua pasangan capres sebagai harga mati. Menurutnya, langkah itu penting untuk Jokowi mengawali periode kedua kepemimpinannya demi persatuan kesatuan Indonesia.
"Rekonsiliasi kita sebagai bangsa, karena peradaban bangsa adalah peradaban gotong royong persatuan, kita apresiasi seluruh insiatif dari berbagai elemen bangsa untuk terus membangun silaturahmi," kata Zuhairi dalam diskusi polemik di Resto d'Consulate, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
Zuhairi berpandangan, rekonsiliasi adalah sikap move on bagi mereka yang belum legowo untuk duduk bersama. Karenanya, rekonsiliasi menjadi hal yang harus digaungkan agar para pihak berseteru sebelumnya dapat kembali guyub.
"Jadi kita semua dari partai politik akan gagal kalau tidak mampu membangun rekonsiliasi dalam konteks bangsa. Rekonsiliasi bukan cuma politik, tapi juga sosial untuk menatap bangsa ke depan," jelas Zuhairi.
Dia menambahkan, bila langkah rekonsiliasi sudah rampung, maka selanjutnya pemilihan menteri menjadi hal penting yang layak digodok. Zuhairi yakin, Jokowi tinggal memilih dari calon-calon yang sudah disodorkan.
"Indonesia sekarang adalah Indonesia Emas, banyak orang baik, saya kira figur sudah banyak Jokowi tinggal pilih," jelas Zuhairi.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan yang juga Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko menyebut pertemuan antara Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi dengan rivalnya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto bukan menjadi agenda prioritas. Moeldoko menilai kondisi pasca Pilpres 2019 sudah kembali normal.
"Kan semuanya sudah selesai masyarakat sudah baik-baik aja di luar, di bawah. Menurut saya, hal yang udah normal sebenarnya jadi tidak terlalu penting lah itu dibicarakan lagi. Kemungkinan jadwal bertemunya kapan itu kan berkaitan dengan waktu aja," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/7).
"Tetapi kalau semua sudah berjalan normal saya pikir bukan menjadi sebuah agenda yang prioritas," sambungnya.
Menurutnya, masyarakat terjebak dalam agenda pertemuan Jokowi dan Prabowo yang belum diketahui kapan waktunya. Padahal, katanya, bangsa Indonesia memiliki tantangan yang lebih besar, bukan hanya persoalan politik.
"Nanti kita semuanya hanya terjebak di situ kita menjadi enggak maju-maju," ucapnya.
Mantan Panglima TNI itu meminta kepada semua pihak untuk tak membesarkan masalah rekonsiliasi ini. Moeldoko khawatir nantinya akan terjebak dalam rekonsiliasi yang hanya memikirkan negosiasi dan kepentingan kelompok tertentu.
"Kita ini negara loh, memikirkan negara. Jangan kita terjebak antara satu elite ke elite, jangan terjebak satu kelompok ke kelompok. Kita harus memikirkan negara," kata dia.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Politisi Golkar Sebut Anak Muda Di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Terobosan Menarik
Jokowi Sebut Pembangunan Infrastruktur Tak Selalu Soal Ekonomi Tapi Persatuan Anak
Moeldoko Ingatkan Rekonsiliasi Tak Berarti Negosiasi
TGB hingga Budi Karya Hadiri Halalbihalal Relawan Jokowi Bersatu
AMPI Dukung Program Kepemudaan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin
Relawan Jokowi Potong Tumpeng di Depan Istana
Cak Imin Soal Pertemuan Jokowi-Prabowo: Bukan Prioritas