Sebut survei seperti martabak, Ahok diminta belajar lagi
Sebut survei seperti martabak, Ahok diminta belajar lagi. Ahok sebelumnya mengibaratkan survei-survei yang dihasilkan untuk melihat Pilgub DKI 2017 seperti martabak. Sehingga semua akan terlihat berbeda untuk semua pasangan bakal calon.
Tim Pemenangan bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno tetap santai dengan banyaknya survei usai pendaftaran ke KPU DKI. Sebab mereka menganggap hasil riset tersebut sebagai referensi, bukan pedoman dalam menentukan langkah politik.
Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, Syarief mengatakan, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama untuk belajar membaca survei. Sebab seharusnya sebagai calon incumbent, setiap hasil riset yang ada harus menjadi perhatian dan perlu antisipasi lebih lanjut.
Basuki atau akrab disapa Ahok itu sempat enggan menanggapi hasil survei yang dilakukan Lingkar Survei Indonesia (LSI). Bahkan dia menganggapnya hasil riset elektabilitas itu seperti martabak.
Anggota DPRD DKI Jakarta ini mengungkapkan, mantan Bupati Belitung Timur itu harus meminta bantuan kepada Tim Pemenangannya untuk membaca hasil survei. Jangan sampai menyampaikan pandangan terhadap hasil riset itu tanpa membacanya terlebih dahulu.
"Memang akhirnya kita harus objektif cara membaca survei. Kalau Pak Ahok gak bisa baca minta tolong tim pemenangan kalau gak bisa membaca survei. Prinsip membaca survei harus secara objektif, kalau gak paham jangan suudzon. Begitu juga tim Anies-Sandi setiap survei kami membaca sendiri, ada seneng ada enggaknya," terang Syarief dalam diskusi Polemik Radio Sindo di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10).
Syarief mengungkapkan, setelah mampu membaca hasil survei maka dapat menjadikannya sebagai satu referensi. Sebab dengan semakin banyak referensi, maka masukan dan program yang akan dibuat dapat semakin beragam.
"Saya mengatakan, survei hanya referensi dari banyak referensi, makin banyak orang membaca referensi makin pintar. Makin dikit orang membaca referensi ya ketinggalan. Survei bukan pedoman, tapi referensi tim pemenangan itu," tutupnya.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Siapa yang dituduh oleh Jokowi telah menjegal pencalonan Anies di Pilgub Jabar? Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding," ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di acara penetapan Prabowo-Gibran? Anies-Cak Imin menjelaskan alasannya menghadiri acara penetepan capres-cawapres terpilih yang digelar KPU. "Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
Sebelumnya Ahok enggan menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut elektabilitasnya semakin menurun.
"Sudah terlalu banyak survei. Enggak usah terlalu pusing," ujar Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu bahkan mengibaratkan survei-survei yang dihasilkan untuk melihat Pilgub DKI 2017 seperti martabak. Sehingga semua akan terlihat berbeda untuk semua pasangan bakal calon.
"Ya anggap saja kayak martabak, ada (martabak) Pecenongan, Minangkabau, ada Muara Karang kan semua ada rasa beda-beda," katanya.
Baca juga:
KPU DKI minta lembaga survei kedepankan fairness
'Elektabilitas Agus tinggi karena warga cari pemimpin alternatif'
LSI sebut Ahok potensi kalah karena elektabilitas terus merosot
Lulung yang pasrah PPP Djan Faridz dukung Ahok meski tak rela
Ogah dipermasalahkan Bawaslu, Agus bungkam soal visi misi
Agus soal timses selebriti: Kita punya selebriti Bu Sylvi