Sekjen Gerindra: Jabar Kandang Prabowo, Harus Dipertahankan pada Pemilu 2024
"Jawa Barat adalah kandang Prabowo. Jawa Barat adalah kandang Gerindra," kata Muzani.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, bahwa Jawa Barat merupakan basis suara partai Gerindra. Dia meminta pengurus pusat hingga daerah, termasuk sayap partai mempertahankan Jabar agar tetap menjadi basis kekuatan Gerindra pada Pemilu 2024.
"Jawa Barat adalah kandang Prabowo. Jawa Barat adalah kandang Gerindra. Maka predikat ini harus dipertahankan pada Pemilu 2024. Caranya dengan terus berjuang demi rakyat Jawa Barat yang lebih baik. Kita harus terus meyakinkan rakyat Jabar bahwa Gerindra adalah pilihan tepat dan Prabowo presiden untuk 2024," katanya di Musyawarah Daerah TIDAR, Jumat (3/12).
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang diraih pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
Muzani melanjutkan, diperlukan sebuah partai politik untuk mempertahankan secara konsistensi dengan tujuan yang mulia dan tulus. Serta, tidak ada pembelokan di tengah jalan.
"Pembelokan ini yang kadang-kadang membuat kita sering nyasar dan tidak sampai pada tujuan kita," ucap Wakil Ketua MPR itu.
Muzani mengatakan, Jawa Barat telah menjadi kandang Prabowo dan Gerindra sejak Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019. Peningkatan jumlah suara Gerindra di Jawa Barat juga begitu signifikan hingga pada Pemilu Legislatif 2019.
Gerindra berhasil mendapatkan 25 kursi di Jawa Barat. Pencapaian ini berkat rakyat Jawa Barat dan Gerindra harus berterimakasih atas hal itu.
"Untuk mempertahankan pencapaian ini kita harus berterimakasih kepada rakyat Jawa Barat. Maka, cara berterimakasih kita harus kita sampaikan dengan tetap melaksanakan kerja politik yang konsisten," ucapnya.
"Membela rakyat Jawa Barat dalam suka dan duka, membela rakyat Jawa Barat dalam susah maupun senang. Dengan begitu, kita akan tetap menang, menang, dan menang," tambah dia.
Menurutnya, perjuangan membela rakyat bisa dilakukan dengan cara-cara modern. Dia bilang, handphone saat ini telah menjadi senjata perjuangan politik modern.
Muzani menambahkan, handphone telah menjadi gaya hidup yang sangat dibutuhkan oleh setiap individu. Handphone telah memberikan pengaruh terhadap proses produksi, konsumsi, bahkan perilaku politik.
"Maka, setiap kader muda Gerindra harus menjadikan handphone sebagai alat perjuangan politik untuk meyakinkan rakyat. Dengan begitu, kemenangan Prabowo dan Gerindra di Jawa Barat bisa berkelanjutan. Kita harus jadikan Jawa Barat sebagai kandang Prabowo. Kita harus jadikan rakyat Jawa Barat yang ajeg sekali Gerindra tetap Gerindra," jelas Ketua Fraksi Gerindra DPR itu.
Muzani menegaskan, partai Gerindra bukanlah partai kos-kosan serta bisa disewa seperti taksi yang bisa diarahkan sesuka penumpangnya. Untuk menghindari itu, Muzani meminta agar setiap kader muda Gerindra bersiap diri dalam regenerasi kepemimpinan partai di masa depan.
"Gerindra bukan partai kos-kosan. Gerindra bukan taksi yang bisa dicharter. Maka, untuk bisa mengisi kepemimpinan yang akan datang diperlukan regenerasi. Gerindra memerlukan kader-kader yang benar dan loyal. Sebab, kalau partai politik menyadarkan dirinya sebagai partai kos-kosan, maka partai itu akan rapuh karena tidak berakar pada rakyat," pungkasnya.
Baca juga:
Waketum NasDem: Apakah PDIP-Gerindra Mau Ajak Kita Koalisi?
Jadi Tersangka KDRT, Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Dipanggil BKD
Muncul Dukungan Prabowo-Puan, Gerindra akan Lihat Hasil Survei
Gerindra Tegaskan Prabowo Jadi Capres Prioritas di Pilpres 2024
Penilaian Demokrat Soal Ganjar-Sandi: Muda Adalah Kekuatan