Sekjen PAN: Berpolitiklah dengan santun, jangan menyogok pemilih dengan uang
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengajak seluruh masyarakat agar bisa mengimplementasikan politik dengan santun dan sopan. Hal ini untuk menghindari upaya pecah belah dengan cara keji dan politik adu domba di Pemilu mendatang.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengajak seluruh masyarakat agar bisa mengimplementasikan politik dengan santun dan sopan. Hal ini untuk menghindari upaya pecah belah dengan cara keji dan politik adu domba di Pemilu mendatang.
"Saya mengajak seluruh masyarakat agar bisa berpolitik dengan santun dan sopan. Khususnya masyarakat Kota Bogor," kata Eddy, Sabtu (26/5).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
Mantan ekonom yang sekaligus calon anggota DPR RI periode 2019-2024 dapil Bogor Kota dan Kabupaten Cianjur itu menyayangkan adanya praktik politik uang yang marak sekali terjadi di Indonesia.
"Seharusnya setiap orang yang hendak mencalonkan diri entah sebagai anggota DPR, gubernur atau yang lainnya tidak main politik uang, melainkan menunjukkan visi misi apa yang akan diberikan kepada rakyatnya nanti jika terpilih," katanya.
Oleh sebab itu, sebagai ikhtiarnya dalam mengedukasi masyarakat agar berpolitik dengan santun, dia memilih terjun langsung menjadi calon anggota DPR RI tanpa menggunakan politik uang.
"Ingat, berpolitiklah dengan santun dan sopan. Jangan mau disogok dengan uang dan jangan pernah mencoba menyogok pemilih dengan uang," katanya.
Lebih lanjut, Eddy berharap orang-orang yang hendak mencalonkan diri bisa menawarkan program kerja yang pro rakyat, memiliki keberpihakan kepada kaum tertindas dan mampu menjadi tauladan yang baik.
Baca juga:
Manuver politik Gerindra - Demokrat di 2019, sekuat apa?
KPU lebih baik kalah di MA daripada sepakat dengan DPR soal PKPU
KPU pastikan tetap keluarkan aturan larangan eks napi korupsi jadi Caleg
DPR dipertanyakan lantaran kontra terhadap PKPU
Masih 'dendam' soal LHI, Fahri tak rela PKS dukung Samad maju pilpres
Selalu komunikasi dengan SBY, Gatot yakin maju Pilpres 2019
Fahri undang Gatot bukber, sekaligus silaturahim dan kritisi masalah bangsa