Janjikan Dana Abadi Pesantren, TKN Prabowo-Gibran Tak Ingin Santri Cuma Dijadikan Alat Kampanye
ebijakan dana abadi pesantren dimaksudkan agar para santri bisa terus berkembang dan terlibat dalam pembangunan industri ke depan.
Kebijakan dana abadi pesantren dimaksudkan agar para santri bisa terus berkembang dan terlibat dalam pembangunan industri ke depan.
Janjikan Dana Abadi Pesantren, TKN Prabowo-Gibran Tak Ingin Santri Cuma Dijadikan Alat Kampanye
Wakil Komandan Golf Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Agus Teddy Sumantri mengatakan, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 memiliki perhatian khusus terhadap santri.
Hal itu diwujudkan dalam program unggulan dana abadi pesantren.
Agus menjelaskan, kebijakan dana abadi pesantren dimaksudkan agar para santri bisa terus berkembang dan terlibat dalam pembangunan industri ke depan. Sehingga santri tak lagi dipandang sebelah mata.
"Program tentang dana abadi pesantren maksudnya apa, supaya para santri tidak dipandang sebelah mata yang hanya cuma ngaji. Itu penting, tapi tidak hanya sekadar ngaji, tapi turut serta pembangunan dunia industri. Makanya Prabowo Gibran menyiapkan program dana abadi buat santri," kata Agus kepada wartawan, Minggu (28/1).
Agus mengatakan, selama ini santri hanya dijadikan komoditas politik saat kontestasi. Menurutnya, sebagai entitas yang memiliki saham besar terhadap kemerdekaan bangsa ini, santri harus diberdayakan melalui program dana abadi pesantren dan program makan siang dan susu gratis.
"Santri itu tidak diingat saat kampanye saja tapi ketika sudah (selesai pemilu) pun berusaha dilibatkan juga. Caranya, dengan dana abadi santri, ada juga program makan susu gratis," tutur dia.
Agus menjawab klaim pasangan calon presiden dan calon wakil presiden lain yang merasa lebih Islami dari Prabowo-Gibran.
Meski tak mendeklarasikan diri sebagai kontestan yang paling Islami, Prabowo-Gibran telah mencanangkan pelbagai program yang membela kepentingan umat dan mendapatkan dukungan dari pelbagai organisasi dan ormas Islam.
"Kami bukan kalah islami tapi kami juga islami, kemarin juga didukung Muhammadiyah dan NU juga," kata Agus.