Sekjen PDIP: Jokowi akan Memberi Masukan ke Megawati terkait Capres
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan, calon presiden yang akan diusung PDIP harus satu napas pembangunan dengan Presiden Joko Widodo.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan, calon presiden yang akan diusung PDIP harus satu napas pembangunan dengan Presiden Joko Widodo. Untuk itu, Presiden Joko Widodo akan memberikan masukan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam rangka memilih calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung.
"Kita ingin ada kesinambungan dengan pemerintah Pak Jokowi. Sehingga pak Jokowi memberikan masukan-masukan kepada ibu Ketum agar arah ke depan pemerintahan ini senapas," ujar Hasto dalam konferensi pers HUT ke-49 PDIP, Senin (10/1).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hasto menegaskan, Presiden yang akan meneruskan Jokowi harus senapas dalam pembangunan infrastruktur, revolusi mental, hingga kebijakan yang tengah berjalan yaitu rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
"Maka presiden yang akan datang harus dalam satu napas itu. Tidak bisa presiden ke depan punya orientasi yang berbeda memindahkan ibu kota di suatu tempat antah berantah itu enggak bisa. Harus senapas," ujar Hasto.
Dalam memilih calon presiden itu, Megawati juga akan merenung dan berdialog untuk memutuskan calon presiden yang akan diusung. Keputusan calon presiden yang akan diputuskan Megawati tidak akan berubah-ubah.
"Bu Mega mengambil keputusan politik, selalu diawali dengan dialog dengan merenung, dengan melihat tantangan bangsa ini ke depan, melihat orang ini bagaimana, maka kalau bu Mega sudah mengambil keputusan itu biasanya fix, enggak berubah-ubah," tegas Hasto.
Saat ini, partai menyiapkan langkah konsolidasi sembari menunggu keputusan dari Megawati turun. "Sambil menunggu itu partai terus menerus melakukan langkah-langkah konsolidasi. Sehingga kemenangan capres itu bukan kerja orang per orang tetapi kekuatan kolektif yang menyatu dengan rakyat," tutup Hasto.
Baca juga:
Survei: 55 Persen Publik Ingin Pejabat Tak Manfaatkan Jabatan untuk Pilpres 2024
Sejumlah Juru Parkir di Surakarta Dukung Ganjar Maju Pilpres 2024
Survei Elektabilitas Ketum Parpol: Prabowo di Atas, Airlangga Kalahkan Megawati
Survei Indikator Politik Desember 2021: Prabowo Tertinggi, Ganjar Paling Potensial
Indikator Politik: 71,4% Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, Setuju Maju Lagi 2024