Sentil Romi, JK tak ingin parpol hanya bicara pemilu tapi rakyat
JK ingin parpol mementingkan bagaimana cara untuk mensejahterakan rakyat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyindir ketua umum PPP yang baru terpilih secara aklamasi, Romahurmuziy (Romi). Menurut JK, partai politik jangan hanya berpikir bagaimana menang Pemilu. Namun haru memikirkan kesejahteraan rakyat.
Dalam pidato politiknya, Romi menargetkan PPP berada dalam posisi tiga besar dalam Pemilu 2019 mendatang. Namun menurut JK, partai tak boleh hanya bicara tentang pilkada, melainkan yang terpenting bagaimana membuat rakyat sejahtera.
"Jadi kita tidak hanya bicara tentang Pilkada jika bicara tentang partai. Kita berbicara tentang umat dan bangsa secara keseluruhan sekaligus bagaimana ke depan lebih jauh. Sehingga kita semua dapat mengalami kebahagiaan dan kemakmuran bersama-sama. Itu yang harus kita perjuangkan bukan bagaimana menang Pemilu, bagaimana menang pilkada," ujar JK dalam Muktamar VIII PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Minggu (10/4).
Menurut JK, salah satu kekurangan yang harus perbaiki di kalangan umat bagaimana kemajuan ekonominya setara dengan yang lain. Kekuatan ekonomi masyarakat tidak seimbang. Kalau penduduk Islam 80 hingga 90 persen, tapi penguasaan ekonomi jauh lebih kecil daripada itu.
"Buat apa kita semuanya menguasai politik tapi ekonomi rendah. Maka keadilan menjadi rendah, akan menimbulkan distabilitas bangsa ini," tuturnya.
Dia berujar, kesejahteraan rakyat harus menjadi perhatian yang besar bagi partai-partai. Sehingga rakyat bisa betul-betul mempunyai stabilitas dan keseimbangan serta keadilan.
"Bukan hanya permainan politik, tapi bagaimana mendorong masyarakat berusaha dengan baik menciptakan keadilan bangsa ini," ucapnya.
JK menjelaskan, di DPR dan kepala daerah, mayoritas Islam. Namun dalam hal keadilan sosial masih menjadi minoritas.
"PPP sebagai bagian dari sistem negara kita baik secara politik, sosial, dan ekonomi. Politik itu luas bukan hanya sekali pemilihan. Tapi bagaimana membicarakan aspek kemajuan bangsa," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Romi berharap Muktamar kali ini menjadi titik akhir bagi dualisme kepengurusan partainya. Dia juga berharap momentum ini menjadi titik awal kebangkitan PPP untuk menang dalam Pilkada 2017 dan Pemilu 2019.
"Tantangan ke depan cukup berat. PPP pada tahun 2019 menargetkan 3 besar pemenang pemilu," kata Romi dalam Muktamar VIII di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Minggu (10/4).
Romi menilai, target urutan 3 besar tersebut tak muluk-muluk. Sebab, PPP sering mendapatkan peringkat tersebut.
"Saya katakan, ambisius itu kalau kita belum pernah. Itu mungkin bisa dikatakan ambisius," tuturnya.
Baca juga:
Terpilih jadi ketum, Romi targetkan PPP masuk tiga besar di 2019
Di muktamar PPP, JK bilang namanya partai persatuan bukan perpecahan
Kubu Djan sebut muktamar islah PPP cuma fotocopy muktamar Surabaya
Politisi PPP sebut tak ada alasan gugat Romi yang jadi ketum lagi
Muktamar islah usai, konflik di tubuh PPP belum berakhir
Romi janji tak asal main pecat kader dan rotasi anggota fraksi
Istri SDA minta Romi rangkul kubu Djan Faridz
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Bagaimana PPS membentuk KPPS? Membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS): PPS membentuk KPPS yang bertugas dalam pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara.
-
Kenapa PPP mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023