Sesepuh PDIP: Mbak Mega sudah tua, kami dukung Jokowi nyapres
"Sudah saatnya Mega menyerahkan estafet kepemimpinan kepada yang muda," kata Gunawan.
Sedikitnya 400 kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan berbagai ormas di Solo dan beberapa kabupaten lain di Jawa Tengah, mendeklarasikan Relawan Pro Jokowi Capres 2014.
Mereka juga mendesak Megawati Soekarnoputri sebagai penentu tunggal capres dari PDIP untuk memilih Jokowi sebagai Capres 2014.
Deklarasi yang dilakukan di Hotel Taman Sari, Karanganyar, Senin (20/1) tersebut juga dihadiri salah satu pendiri dan Mantan Ketua DPP PDIP periode 2000-2005, Gunawan Wirosaroyo.
Kepada wartawan Gunawan menegaskan, dunia perpolitikan saat ini sudah memasuki era baru. Secara faktual saat ini rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin apa adanya, seperti Jokowi. Bukan pemimpin yang adanya apa seperti yang ada sekarang ini.
"Kami akan mendesak Mbak Mega agar mencapreskan Pak Jokowi. Karena Pak Jokowi itu kader PDIP, sudah sepantasnya kita meminta kepada Mbak Mega agar memahami kemauan kami ini. Saya ini dulu juga ikut mendirikan PDIP," tegasnya.
Gunawan menuturkan, jika partainya tidak mencapreskan Jokowi, atau bahkan mantan wali kota Solo tersebut menjadi capres partai lain, mereka tetap akan mendukung Jokowi keluar dari PDIP.
"Kami akan terus mendukung pencapresan Pak Jokowi. Jika Megawati tetap mencalonkan diri sebagai capres, kami akan diam. Saat ini sudah bukan saatnya lagi Mega tampil di depan. Mbak Mega sudah tua, sudah tiga kali kalah dalam pemilihan presiden. Sudah saatnya Mega menyerahkan estafet kepemimpinan kepada yang muda," ujarnya.
Untuk menunjukkan keseriusannya tersebut, Gunawan berjanji akan mendirikan posko Pro Jokowi di seluruh kecamatan dan kabupaten se Jateng.
Gunawan menegaskan gerakan tersebut digagas para kader nasionalis dan memang sebagian besar adalah simpatisan dan pendukung PDIP. Namun gerakan non-struktural dan sama sekali tidak terkait dengan PDIP.
Langkah yang dilakukan Gunawan dan ratusan kader dan simpatisan PDIP tersebut merupakan gerakan spontanitas tanpa sponsor. Gerakan tersebut, kata Gunawan, tidak akan berbenturan dengan PDIP.
"Kami tidak bermaksud untuk memotong dinasti kepemimpinan keluarga Bung Karno. Namun sudah saatnya butuh regenerasi. Jokowi sosok yang tepat. Siapapun nanti partai yang mencapreskan Pak Jokowi, akan kami bela," katanya.