Sesumbar Ahok: Saya udah terkenal, tak bisa dipengaruhi parpol
Dia mengklaim tak mau berada di dalam partai yang tidak pro rakyat.
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menegaskan, peluangnya untuk maju melalui jalur partai masih sangat memungkinkan. Walaupun relawan Teman Ahok telah berhasil menggalakkan dukungan hingga 1 juta KTP.
Basuki atau akrab disapa Ahok mengatakan, dirinya bersedia maju lewat parpol selama partai yang mengusungnya mengutamakan kepentingan rakyat.
"Saya enggak pernah takluk sama parpol manapun. Saya hanya takluk pada kepentingan rakyat. Selama parpol udah tidak mengikuti kepentingan rakyat ya sudah enggak ketemu saya, bubaran aja. Nah bagi saya independen, satu cara untuk membuat partai politik menilai kamu mau ikut kehendak rakyat atau tidak," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/7).
"Kira-kira kamu parpol mau ikut rakyat atau tidak? Kalau kamu mau ikut rakyat ya dukung dong. Kan ternyata ada 3 parpol yang mendukung tanpa syarat. Mereka mau lho, saya maju independen oke nih tiga parpol," sambungnya.
Ahok menegaskan, saat ini semua partai politik tengah ketakutan. Terlihat dari pernyataan sebagian pihak yang mengatakan, tidak seharusnya partai politik mendukung calon perseorangan. Seperti dirinya yang mendapat dukungan dari Hanura, Nasdem dan Golkar.
"Semua parpol ketakutan, jangan dukung independen, dan tiga (parpol) ini nekat tetap dukung. Ini yang saya katakan ke Teman Ahok dan parpol," tegasnya.
Apalagi, katanya sesumbar, dirinya sudah dikenal tanpa harus maju lewat parpol.
"Saya udah terkenal tidak bisa dipengaruhi oleh parpol manapun. Udah dalam parpol pun, saya sekjen partai PIB lho dulu. Begitu udah enggak cocok, aku berhenti aja keluar dari partai. Dari Gerindra enggak cocok sama pikiran saya, saya berhenti aja," tutup Ahok.
Baca juga:
Maju mundur Ahok pilih jalur independen atau parpol
Hanura: Ahok tinggal berani memutuskan saja
Ahok bantah soal keputusan maju lewat parpol
Ahok siap ambil risiko pendukung kecewa bila maju lewat parpol
Beratnya PDIP lupakan Ahok di Pilgub DKI
Ahok cuma fokus kerja, Pilgub terserah Teman Ahok & parpol pendukung
PDIP buka peluang usung Ahok di Pilgub DKI
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.