Setia mendukung Dedi Mulyadi
Setia mendukung Dedi Mulyadi. Sikap kader Golkar di wilayah yang dipimpin oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kang Emil) tersebut dapat terlihat dalam kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun Partai Golkar ke 53 yang digelar di Lapangan Gasmin Kelurahan Antapani Tengah, Kecamatan Antapani, Bandung pada Jumat (27/10) malam.
Teka-teki calon diusung Partai Golkar dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2018 akhirnya terjawab. Partai Golkar akhirnya memutuskan mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur berpasangan dengan politisi Golkar yang juga anggota Komisi V DPR, Daniel Muttaqien Syafruddin.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, pihaknya memutuskan mendukung Ridwan Kamil dengan pertimbangan hasil survei. Berdasarkan hasil survei, elektabilitas dan popularitas Emil sapaan Ridwan Kamil berada di posisi tertinggi ketimbang calon lain.
Keputusan mengusung Emil-Daniel juga diputuskan setelah tim Pilkada pusat berkonsultasi dengan Ketua Umum Setya Novanto. Surat keputusan penetapan Emil-Daniel telah ditandatangani Ketua Umum dan Sekjen Partai Golkar.
"Sesuai dengan hasil rapat tim pilkada pusat, rapat pleno maka DPP Partai Golkar telah menetapkan calon gubernur adalah Ridwan Kamil dan saudara Daniel Muttaqien sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (27/10).
Keputusan DPP Golkar ini sekaligus memupus harapan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Nama Dedi Mulyadi sebelumnya digadang-gadang diusung partai berlambang pohon beringin tersebut. Namun, Idrus meminta semua kader mematuhi keputusan itu.
"Sebelum diambil keputusan, semua bebas berwacana, tapi setelah diambil keputusan maka seluruh keluarga besar Partai Golkar harus ikuti seluruh kebijakan partai yang diputuskan melalui proses-proses demokratis," kata Idrus.
Kendati begitu, kader Partai Golkar Kota Bandung diketahui masih setia memberikan dukungan kepada Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Sikap kader Golkar di wilayah yang dipimpin oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kang Emil) tersebut dapat terlihat dalam kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun Partai Golkar ke 53 yang digelar di Lapangan Gasmin Kelurahan Antapani Tengah, Kecamatan Antapani, Bandung pada Jumat (27/10) malam.
Berdasarkan pantauan, tampak para kader mengenakan atribut Partai Golkar dari mulai kemeja, kaos hingga jas dan menyatakan dukungan kepada Dedi Mulyadi yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Salah satu pengurus DPD Golkar Kota Bandung, Gantira Alvindy Pratama mengatakan, pihaknya tetap memberikan dukungan penuh kepada Dedi Mulyadi. Bahkan Gantira menyebut siap atas konsekuensi yang mungkin terjadi akibat langkahnya tersebut.
"Walaupun tidak ada rekomendasi tetapi kami kader di Kota Bandung tetap satu suara mendukung Kang Dedi,” tegasnya di lokasi kegiatan.
Dia menjelaskan bahwa selama ini arus bawah sangat merindukan kader internal Partai Golkar untuk menang dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Ini dibuktikan dengan dukungan bulat yang sudah diberikan oleh Pengurus DPD Kabupaten/Kota se-Jawa Barat kepada Dedi Mulyadi dalam Rapat Pimpinan Daerah yang sudah digelar di Hotel Resinda, Karawang.
"DPP tidak boleh menutup mata. Kita ini di daerah tahu siapa yang bekerja dan siapa yang tidak. Kang Dedi sudah bekerja maksimal untuk Partai Golkar. Tapi silakan saja DPP Golkar mendukung Ridwan Kamil, suara kami di daerah tetap akan kami berikan kepada Kang Dedi Mulyadi," katanya menambahkan.
Sementara itu, meski telah ditinggal Golkar, namun Dedi Mulyadi tak sepi peminat. PDIP menjadi salah satu partai yang tengah mempertimbangkan untuk mengusung Dedi.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya mempertimbangkan nama Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar atau yang akrab disapa Demiz untuk diusung sebagai bakal calon gubernur. Tak hanya Demiz dan Dedi, PDIP juga melirik sejumlah nama seperti Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus Hasanudin, Sekda Jabar Iwa Karniwa hingga mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan.
"Kalau dari sisi suasana kebatinannya ada peluang bagi dua-duanya, Dedi Mulyadi punya kans yang cukup kuat dapat dicalonkan. Kemudian Pak Deddy Mizwar belum lama ketok pintu ke PDIP juga terbuka. Itu masih kami pertimbangkan," kata Hasto saat dihubungi, Jumat (27/10).
Hasto mengakui muncul pula usulan untuk mengombinasikan Demiz dan Dedi. Tetapi, PDIP tak mau terburu-buru memutuskan usulan tersebut. PDIP telah melakukan kajian soal pasangan calon yang akan diusung dengan melibatkan para ahli dan tokoh.
Menurut Hasto, PDIP akan memilih kombinasi pasangan yang memiliki komitmen untuk membangkitkan kembali kebanggaan terhadap kebudayaan Sunda, mampu merancang tata ruang yang baik, serta menjaga keseimbangan keindahan alam Jawa Barat.
"Tentu saja PDIP punya desain untuk melihat pasangan mana yang mampu membawa perubahan Jawa Barat. Perubahan yang cukup signifikan melalui tata ruang yang benar sehingga Jawa Barat tidak lagi menjadi korban akibat pembangunan yang melupakan perencanaan secara menyeluruh atas jati diri dari Jawa Barat," ujar Hasto.
Isu tak sepenuh hati mendukung Dedi Mulyadi sebetulnya telah menyeruak sebulan lalu. Saat itu beredar Surat Keputusan (SK) DPP Partai Golkar menetapkan Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.
Namun SK itu langsung diklarifikasi DPP Golkar. Melalui Sekjen Idrus Marham, DPP Golkar menyatakan bahwa SK yang beredar palsu alias hoax. Dedi sempat meradang terkait SK bodong tersebut. Ia bahkan melaporkan kasus SK bodong ini ke pihak kepolisian.
Pelaporan tersebut dilakukan karena sudah mencatut tanda tangan ketua umum dan sekjen. Menurut Dedi, hal itu dilakukan untuk menjaga wibawa dari mengadu domba kepartaian, ditambah krisis berat yang dialami Partai Golkar hari ini. Kasus SK bodong ini masih dalam penyelidikan di kepolisian dan telah memeriksa sejumlah saksi termasuk Dedi Mulyadi.
Baca juga:
Ditinggal Golkar, Dedi Mulyadi bakal ditampung PDIP
DPP usung Kang Emil, kader Golkar Bandung setia dukung Dedi Mulyadi
Emil didukung Golkar, Deddy Mizwar 'pamer' bakal didukung 1 partai lagi
Dipilih Golkar dampingi Emil, Daniel segera konsolidasi dengan NasDem, PKB & PPP
PPP: Sudah disampaikan ke Ridwan Kamil, plot kami di Cawagub
Golkar resmi dukung Ridwan Kamil-Daniel, surat sudah diteken Setya Novanto
Usung Emil-Daniel di Pilgub Jabar, Golkar minta kader patuhi keputusan
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.