Setya Novanto kembali jadi tersangka, Wasekjen akui internal Golkar bergejolak
Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Maman Abdurrahman menegaskan partainya tak akan mengganti Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meski ditetapkan kembali menjadi tersangka oleh KPK. Meski demikian, dia tak menampik status tersangka yang disandang kembali oleh Setya Novanto mempengaruhi kondisi internal Partai Golkar.
Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Maman Abdurrahman menegaskan partainya tak akan mengganti Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meski ditetapkan kembali menjadi tersangka oleh KPK. Meski demikian, dia tak menampik status tersangka yang disandang kembali oleh Setya Novanto mempengaruhi kondisi internal Partai Golkar.
"Kalau terkait internal memang Golkar ini kan bisa dibilang partai yang dinamikanya terus tinggi. Terkait mengenai status Ketua Umum kami memang kita harus akui ini tidak bisa dihindari akan mempengaruhi kondisi internal partai kita," katanya dalam acara diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11).
Dia mengatakan konflik internal yang sempat terjadi di Golkar dua tahun lalu antara Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono menjadi pelajaran bagi partainya dalam mengambil setiap keputusan.
"Namun memang konflik kurang lebih 2 tahun lalu yg berkepanjangan selama 1 tahun 8 bulan lalu menjadi pertimbangan mendasar bagi partai kita dalam mengambil keputusan baik di internal maupun eksternal," katanya.
Menurutnya, Golkar mengedepankan sistem dan konstitusi partai dalam roda organisasi. Sampai saat ini tidak ada satu dasar konstitusi apapun yang bisa mendorong Ketua Umum Partai Golkar diganti.
"Artinya Kita tidak ingin bermain dalam konteks opini, asumsi, dan framing media dengan apa yang terjadi. Karena kita harus menjaga kalau kita masuk dalam skeming media, justru ini bisa menjadi dampak buruk bagi partai kita. Karena itu standing poin kita di Partai Golkar," tegasnya.
Baca juga:
Jadi tersangka e-KTP lagi, Setnov minta doa & masalah beres di HUT ke-62
Setnov tersangka lagi, Komisi III DPR sesalkan keputusan KPK
JK nilai penetapan Setya Novanto jadi tersangka lagi biasa saja
Setya Novanto kembali jadi tersangka, Wasekjen akui internal Golkar bergejolak
Sekjen Golkar dukung Jokowi minta kasus 2 pimpinan KPK disetop jika tak ada bukti
Mendesak Jokowi bertindak kongkret lindungi pegiat antikorupsi dari kriminalisasi
Bambang Widjojanto sebut kuasa hukum Setnov ganggu penyidikan KPK
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.