Siapa 3 orang elite PAN yang tak bisa dimaafkan Amien Rais?
Tiga orang itu tak akan dimasukkan ke dalam struktur kepengurusan DPP PAN yang baru.
Pelaksanaan Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) ke-IV di Nusa Dua, Bali, telah berakhir. Partai yang didirikan Amien Rais itu kini memiliki pemimpin baru yakni Zulkifli Hasan.
Besan Amien Rais itu terpilih menjadi ketua umum setelah berhasil mengalahkan calon incumbent, Hatta Rajasa. Kongres kali ini juga menjadi momentum kembalinya Soetrisno Bachir ke kancah politik praktis.
Mantan ketua umum PAN ini didaulat menjadi ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PAN. Soetrisno Bachir terpilih secara aklamasi setelah tak ada orang lain yang mencalonkan. Sementara Amien Rais diangkat menjadi Dewan Kehormatan PAN.
Yang menarik dari Kongres PAN kali ini adalah, sesaat setelah proses pemilihan ketua umum selesai dan Zulkifli Hasan dinyatakan sebagai pemenang, Amien Rais menyatakan ada tiga orang dari kubu Hatta Rajasa yang tak bisa dimaafkan. Karenanya, tiga orang itu tak akan dimasukkan ke dalam struktur kepengurusan DPP PAN yang baru.
"Yang jelas seperti kata Pak Zul, kita rangkul yang di sana (kubu Hatta). Yang diberi silang dua, tiga oknum saja, yang lainnya forgiveable (termaafkan), jadi kesalahan bisa diampuni, ada yang tidak. Hubungan besok kita maafkan, paling dua tiga oknum saja yang tidak. Karena itu betul-betul...," kata Amien tanpa menyelesaikan kalimatnya di Hotel Mulia Nusa Dua, Senin (2/3) dini hari.
Tapi sayang, mantan ketua MPR ini tak menjelaskan siapa tiga orang itu, mengapa tak bisa dimaafkan dan apa kesalahan yang telah diperbuat. Seakan menyindir seseorang, Amien justru menyanjung sang ketua umum yang baru sebagai sosok yang mendekati paripurna.
"Kita bangun partai kita ini di bawah kepemimpinan Pak Zul. Dia mudah ditemui, tidak gampang berjanji, turun ke bawah, memberikan otonomi daerah seluasnya. DPP tidak lagi menentukan, apalagi minta," kata Amien.
Lantas yang menjadi pertanyaan, siapa tiga orang elite PAN yang tak bisa dimaafkan oleh Amien Rais itu?
Seperti diketahui, meski mengaku menerima kekalahan dan meminta para loyalisnya mendukung kepemimpinan Zulkifli Hasan, Hatta Rajasa dan para loyalisnya tak menunjukkan batang hidung di arena kongres setelah ketua umum baru terpilih. Saat pemilihan ketua MPP dan penutupan kongres, Hatta dan para loyalisnya juga tak hadir.
Pencalonan Hatta kembali menjadi ketua umum PAN kali ini memang tak mendapat restu dari Amien Rais. Mantan ketua umum PP Muhammadiyah ini tak mau PAN dipimpin berulang kali oleh orang yang sama. Menurutnya, cukup satu kali saja seseorang menjabat sebagai ketua umum.
Namun, Hatta tetap kukuh mencalonkan diri dan bertarung melawan Zulkifli Hasan. Meski kepengurusan baru belum dibentuk oleh Zulkifli Hasan, Hatta Rajasa sudah menyatakan tak mau masuk ke dalam kepengurusan. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang loyalisnya, Tjatur Sapto Edy.
"Kita belum dengar jelas, tapi Bang Hatta sepertinya kurang berkenan untuk di dalam kepengurusan (Zulkifli Hasan)," kata Tjatur di Hotel Grand Hyatt, Bali, Senin (2/3).
Setelah Hatta kalah, dua orang loyalisnya yakni Dradjat Wibowo dan Tjatur Sapto Edy langsung menyatakan memutuskan mengundurkan diri dari kepengurusan partai. Dradjat adalah wakil ketua umum di era Hatta, sementara Tjatur adalah ketua DPP di era Hatta sekaligus ketua Fraksi PAN.
Dradjat dan Tjatur dikenal sebagai orang yang dekat dengan Amien Rais. Kabarnya, saat mundur dari pencalonan ketua umum PAN pada kongres III di Batam 2010 lalu, Dradjat mengikuti saran Amien Rais.
Publik pun bertanya-tanya ada apa sebenarnya di internal PAN? Mengapa Hatta, Dradjat dan Tjatur memilih 'mengasingkan diri' tak bergabung dalam DPP PAN era Zulkifli Hasan?'
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD adalah salah satu orang yang bertanya-tanya mengapa Dradjat dan Tjatur mundur.
"Menurut saya kalau Drajat mundur dari politik, bukan hanya PAN yang rugi tapi juga dunia politik Indonesia. Ia adalah politisi yang berprinsip, bersih. Tjatur adalah kader PAN yang dekat Amien Rais. Dia politisi muda yang lincah mengemban misi partainya. Mengapa pasca kongres mereka mundur?" terang dia.
Baca juga:
Mahfud MD sebut PAN rugi besar Drajad & Tjatur mundur
Amien Rais anggap Dewan Kehormatan PAN bukan jabatan politis
Amien Rais jamin Zulkifli Hasan tetap gaet loyalis Hatta Rajasa
Kongres PAN ditutup singkat, Hatta Radjasa tak nampak
Pidato penutupan, Soetrisno sanjung Amien Rais setinggi langit
Zulkifli punya kewenangan penuh susun tim formatur pengurus DPP PAN
JK akui kerap tukar pikiran dengan Zulkifli Hasan
-
Siapa yang hadir di Kongres ke-6 PAN? Kongres yang berlangsung di Hotel Kempinski, Jakarta, mengusung tema Nusantara. Adelia dan Pasha, yang diketahui merupakan kader partai tersebut, tampil mengenakan busana daerah layaknya pengantin.
-
Kapan Pasha dan Adelia menghadiri Kongres PAN? Pasha dan Adelia menghadiri perayaan ulang tahun Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus kongres ke-6 pada Jumat malam, 23 Agustus 2024.
-
Mengapa Zulkifli Hasan merasa PAN layak menjadi pemenang di Pemilu 2024? "Kalau lihat malam ini wajar PAN menjadi pemenang pemilu, layak, pantas. Kader PAN punya talenta. Oleh karena itu, mari kita songsong kemenangan PAN di Pemilu 2024," ujar Zulhas dalam sambutannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
-
Kapan Zulhas menyampaikan pidato tentang membawa ide-ide PAN dalam memimpin Kemendag? Saat dipercaya memimpin Kementerian Perdagangan, sebagai Ketua Umum PAN saya membawa ide-ide partai ini untuk berpihak kepada kepentingan rakyat. Memastikan bahwa perdagangan kita harus untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat," ujar Zulhas dalam pidato perayaan HUT ke-25 Tahun PAN, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023) malam.
-
Kenapa Pasha dan Adelia hadir di Kongres PAN? Adelia dan Pasha, yang diketahui merupakan kader partai tersebut, tampil mengenakan busana daerah layaknya pengantin.
-
Apa yang dilakukan Pasha dan Adelia di Kongres PAN? Bak Sepasang Pengantin Yang Akan Memasuki Pelaminan Pasha dan Adelia berjalan bergandengan tangan di lorong seperti sepasang pengantin yang akan memasuki pelaminan.