Sindir Anies, Demokrat: Lagi Sibuk Urus Teman Baru, Meninggalkan Teman Lama
Sebagai Informasi Demokrat mencabut dukungannya terhadap Anies usai memilih Cak Imin menjadi cawapresnya.
Menurut Herzaky, kini Anies lebih sibuk mengurus diri sendiri dan meninggalkan kawan seperjuangannya dahulu.
Sindir Anies, Demokrat: Lagi Sibuk Urus Teman Baru, Meninggalkan Teman Lama
Koordinator Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan bahwa tidak ada komunikasi yang terjadi setelah Anies Baswedan mengumumkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).
Diketahui, penetapan itu dilakukan sepihak tanpa sepengetahuan Demokrat dan PKS. Partai Demokrat pun dipaksa menerima duet Anies-Cak Imin ini.
"Ini merupakan pengalaman pahit. Bagaimana kita punya kesepakatan ternyata dengan mudahnya dicederai dan setelah itu tidak ada komunikasi sama sekali," kata Herzaky ketika dihubungi, Minggu (3/9).
- Dikhianati Anies dan NasDem, SBY Belum Putuskan Arah Dukungan Demokrat di Pilpres 2024
- Demokrat Ungkap Alasan Anies dan Tim 8 Temui SBY Malam Nanti
- Demokrat Sindir Koalisi Anies, Ada Sosok yang Terikat Kencang dengan Rezim
- Anies soal Demokrat Bertemu Gerindra: Koalisi Bisa Beda, Tapi Komunikasi Jalan Terus
Menurut Herzaky, kini Anies lebih sibuk mengurus diri sendiri dan meninggalkan kawan seperjuangannya dahulu.
"Lebih sibuk mengurusi diri sendiri dan berhubungan dengan pihak dan teman yang baru. Meninggalkan teman lama yang telah berjuang bersama,"
kata Herzaky.
Meski demikian, Herzaky mengaku Partai Demokrat tetap bersemangat karena yakin masih banyak orang yang memiliki etika politik yang baik."Bagi kami, ini pelajaran berharga. Kami ambil hikmahnya saja. Bagaimana pun, tidak semua pihak ternyata punya keadaban yang baik, punya etika politik yang baik," ucap Herzaky.
"Kami tetap bersemangat, tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang kami yakini. Berpolitik harus punya prinsip, harus junjung tinggi etika dan punya standar moral yang tinggi," sambungnya.
Melupakan 'Mantan'
Meski demikian, kini ia tak ingin membahas peristiwa ini kembali.
"Ya kalau komunikasi dari mantan tidak perlu lah dibahas," ujar Herzaky.
Sebelumnya, Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Hal itu diputuskan usai menggelar rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9) sore.
"Pertama Demokrat cabut dukungan Anies Baswedan sebagai capres pilpres 2024," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, saat konferensi pers.
Keluar dari Koalisi Perubahan Pendukung Anies
Selain mencabut dukungan ke Anies, Partai Demokrat juga resmi keluar dari Koalisi Perubahan yang telah dibangun bersama Partai NasDem dan PKS.
"Kedua, Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam koalisi perubahan untuk persatuan karena terjadi pengkhianatankesepakatan yang dibangun selama ini," imbuh dia.