Sindir Prabowo soal RI bubar 2030, Jokowi minta pemimpin harus optimis
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyentil Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terkait ramalan Indonesia bubar 2030. Jokowi mengatakan, seharusnya pemimpin memberikan rasa optimisme kepada rakyatnya. Bukan sebaliknya malah menularkan virus pesimisme.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyentil Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terkait ramalan Indonesia bubar 2030. Jokowi mengatakan, seharusnya pemimpin memberikan rasa optimisme kepada rakyatnya. Bukan sebaliknya malah menularkan virus pesimisme.
"Jangan pesimis 2030 bubar. Pemimpin itu harus memberikan optimisme kepada rakyatnya. Pemimpin harus memberikan semangat kepada rakyatnya meskipun tantangannya tidak gampang," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Pria kelahiran Solo ini menuturkan, pemimpin harus bekerja keras dan tahan banting. Apapun kondisi yang dihadapi Indonesia, jangan pernah menyerah.
Nantikan update berita Prabowo Subianto di Liputan6.com
Dia juga mengingatkan, untuk jadi negara besar dan kuat Indonesia harus melewati tantangan-tantangan. Tidak ada satu negara pun di dunia ini yang besar dengan sendirinya tanpa melewati pelbagai cobaan dan rintangan.
"Enggak ada (negara yang) tiba-tiba jadi negara kuat, nggak ada rumusnya begitu. Enggak akan mungkin kita loncat jadi negara besar, tidak ada," ucapnya dengan suara lantang.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan, pemimpin harus bisa mencari jalan keluar jika negaranya mengalami persoalan. Pemimpin juga harus terus memberikan semangat kepada rakyatnya.
"Nggak bisa kita bermanja-manja, enggak bisa bermalas-malasan untuk bisa jadi negara maju. Nggak ada yang instan," ucapnya.
Beberapa waktu lalu, video pidato politik Prabowo yang mengutip kajian Indonesia akan bubar pada tahun 2030 viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh Facebook resmi Partai Gerindra.
Dalam video tersebut, Prabowo menyebut 80 persen tanah Indonesia sudah dikuasai asing sehingga harapan untuk maju dan berkembang mulai redup. Pidato itu disampaikan saat Prabowo menghadiri acara temu kader Gerindra di Sentul, Bogor, tahun lalu.
Belakangan diketahui, ramalan yang dikutip Prabowo itu berasal dari novel fiksi berjudul 'Ghost Fleet'.
Berikut pidato lengkap Prabowo:
Saudara-saudara!
Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.
Bung!
Mereka ramalkan kita ini bubar, elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, enggak apa-apa. Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, enggak apa-apa.
Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa. Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian!
Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang!
Semakin culas! Semakin maling!
Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi!
Baca juga:
Di depan relawan, Jokowi sindir gerakan '2019 ganti presiden'
Belum berminat dukung duet Jokowi-Gatot, ini alasan Surya Paloh
Politisi Golkar sebut pertemuan Prabowo dan Luhut rancang skenario politik
Jokowi hadiri konvensi relawan pendukung dua periode di Bogor
Sandiaga Uno: Deklarasi Prabowo bulan Agustus
Tanggapi Ketum PPP, Demokrat tegaskan tak deklarasi capres bulan ini
AHY: Dulu 10 tahun pemerintahan SBY benar-benar berpihak pada nelayan