Sindir Sudirman Said, PDIP tanya Jateng mau diubah jadi kandang semut?
Sindir Sudirman Said, PDIP tanya Jateng mau diubah jadi kandang semut? Agustina mengungkapkan, basis massa terbesar PDIP memang di Jawa Tengah, sehingga wajar masyarkaat menyebutnya sebagai kandang banteng. Terlebih lagi, calon PDIP yakni Ganjar Pranowo dan Taj Yasin memiliki elektabilitas yang tinggi.
Bakal calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said merasa tak nyaman dengan sebutan kandang banteng di Jateng. Sudirman merasa tak ada perubahan yang signifikan selama ini di Jateng. Diketahui, 15 tahun terakhir Jateng dipimpin oleh kader PDIP.
Banteng sendiri identik dengan PDIP. Karena logo partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini adalah banteng.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang diraih pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Bagaimana warga Jateng menunjukkan dukungan kepada Ganjar Pranowo? Para dalang dan seniman dari berbagai daerah menggelar pentas wayang kolosal di Joglo Saestu Klaten. Pagelaran wayang itu digelar untuk mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo demi memenangi pilpres 2024. Dalam kesempatan itu, para relawan memainkan lakon berjudul “Gatotkaca Wisuda” dengan harapan Ganjar bisa memenangi Pilpres 2024. “Mas Ganjar adalah satu-satunya calon yang bisa merawat seni dan tradisi. Selain itu juga sebagai obor penyemangat pegiat seni Indonesia,” ujar Wartoyo selaku dalang, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (4/9). Dalam kesempatan itu, para seniman dan dalang meresmikan joglo milik salah satu warga yang dipersembahkan untuk pengembangan seni dan budaya.
Namun, pernyataan Sudirman itu ditanggapi santai oleh Ketua Tim Pemenangan DPD PDIP Jateng, Agustina Wilujeng. Dengan nada menyindir, dia mengatakan, Jateng bukan kandang semut.
"Kalau ada orang yang ingin membuat Jateng tidak lagi jadi kandang banteng kita ketawa saja, emangnya mau jadi kandang semut? Kan aneh," kata Agustina saat dihubungi merdeka.com, Senin (29/1).
Agustina mengungkapkan, basis massa terbesar PDIP memang di Jawa Tengah, sehingga wajar masyarkaat menyebutnya sebagai kandang banteng. Terlebih lagi, calon PDIP yakni Ganjar Pranowo dan Taj Yasin memiliki elektabilitas yang tinggi.
"Sebuah keniscayaan bahwa hari ini Jawa Tengah itu memang kandang banteng. Kalau ada pihak yang tidak terima monggo saja, kita tidak akan terpengaruh," kata dia.
Agustina mengaku sangat optimis bahwa Ganjar bisa kembali berkuasa di Jawa Tengah. Menurut dia, tugas tim pemenangan lebih mudah ketimbang lawan Ganjar yakni Sudirman Said. Sebab, menurut dia, masyarakat Jateng sudah mengenal dan suka dengan Ganjar.
"Tahapan orang memilih itukan kenal, suka, pilih. Calon kita kan sudah dikenal, sudah disuka, pekerjaan kita lebih ringan daripada kita mengusung calon baru," jelas anggota DPR RI ini.
Agustina juga merasa yakin bahwa isu di Pilgub DKI Jakarta tak akan mempan di Jawa Tengah. Sebab, kultur masyarakat di Jateng berbeda dengan DKI. Dia mengatakan, di Jateng lebih percaya pada ketokohan ketimbang media massa dan provokasi.
Dia pun menambahkan, para banteng PDIP menjaga agar Pilkada Jateng berjalan kondusif tidak main isu SARA dan hoax.
"Keputusan mereka (memilih di Pilkada), tergantung ketokohan di Jateng, mereka itu banteng kita, jadi kalau orang di luar merasa terganggu Jateng disebut kandang banteng ya wajar, karena itu pengaruhi gerak tempur mereka," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, mitos Jawa Tengah sebagai kandang banteng alias basis massa PDI Perjuangan ingin dipecahkan oleh bakal calon Gubernur Jawa Tengah yang diusung Partai Gerindra, PKS dan PAN yakni Sudirman Said. Keinginan itu karena Sudirman melihat Jawa Tengah tidak ada perubahan signifikan. Terutama dalam pengentasan kemiskinan.
Sudirman menegaskan, Jawa Tengah bukanlah kandang banteng. "Saya tidak nyaman Jawa Tengah disebut kandang Banteng. Jawa Tengah harus dikembalikan pada martabatnya, yakni sebagai tempatnya manusia seutuhnya," kata Sudirman, saat menerima Relawan Masjid, pemuda Cilacap, dan relawan lintas generasi di markas Perjuangan Merah Putih, Jalan Pamularsih 95, Semarang, Minggu (28/1)
Sudirman menyadari, saat ini ada 17 bupati/walikota di Jawa Tengah yang berasal dari PDIP. Di antaranya Semarang, Solo, Banyumas, Purbalingga, Brebes, Boyolali. Namun dia seolah tidak mengkhawatirkan kekuatan PDIP.
Baca juga:
Sudirman Said soroti kemiskinan di Jawa Tengah
Dua kader NU bersaing di Pilgub Jateng, Ansor pilih bersikap netral
Sudirman Said: Saya tidak nyaman Jawa Tengah disebut kandang Banteng
Sudirman Said: Saya siap menjadi gubernurnya rakyat miskin
Pak Dirman : Saya ingin jadi gubernurnya orang miskin
PDIP kumpulkan legislator asal Jateng menangkan Ganjar-Yasin
Sudirman Said-Ida Fauziyah diminta tak janji muluk-muluk saat kampanye