Sindiran-sindiran galak Fahri Hamzah serang Jokowi
Fahri merasa pencapresan Jokowi terkesan dipaksakan.
Wasekjen PKS Fahri Hamzah salah satu orang yang konsisten mengkritik dan menyindir Capres Joko Widodo (Jokowi). Sebelum Jokowi ditetapkan menjadi capres, Fahri sudah sering berkomentar miring tentangnya.
Ketika Jokowi resmi ditetapkan sebagai capres, PKS pun memilih mendukung kubu yang berseberangan yakni Prabowo Subianto. Dia merasa pencapresan Jokowi terkesan dipaksakan.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menyatakan bahwa Jokowi memuji pencapaian PKB? Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Maman Imanul Haq mengungkap isi pertemuan Jokowi dan dua menteri PKB itu.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Hal ini dilihat dari beberapa pidato politik Jokowi yang dinilai belum layak sebagai seorang capres. Jokowi tampak gugup ketika harus berduel pidato dengan Prabowo.
"Sudah saya katakan bahwa pencapresan Jokowi agak maksain diri," ujar Fahri kepada merdeka.com, Jumat (6/6).
Saat Pilpres 9 Juli semakin dekat, sindiran Fahri kian menjadi. Baik secara langsung, maupun melalui akun Twitter-nya, Fahri tak henti-hentinya bicara miring tentang Jokowi.
Berikut sindiran-sindiran galak Fahri Hamzah kepada Jokowi yang dihimpun merdeka.com:
Fahri sebut Jokowi seperti ayam jago
Wasekjen PKS Fahri Hamzah sempat mengibaratkan Jokowi layaknya ayam jago dalam pencapresan di Pilpres 2014. Dia kecewa dengan sikap Jokowi yang tak terima dengan kritikan dan hanya bisa merasa dizalimi.
Menurut Fahri, seorang capres harus siap dikritik dan 'ditelanjangi' oleh lawan politik. Bukan justru merasa diserang dan diejek.
"Kita harus siap berkelahi jangan merengek-rengek, kok saya diserang. Itu filsafatnya demokrasi, banyak kandidat yang enggak sadar bahwa menerima demokrasi sebagai sistem politik, menerima konflik sebagai fakta dalam keseharian. Konflik dianggap sebagai permainan dewasa jangan diterima seperti kekanak-kanakan," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/3).
Kemudian, dia pun mengibaratkan Jokowi seperti seekor ayam aduan yang digosok pantatnya agar berani melawan ayam lain. Namun sayang, ketika benar-benar diadu, malah takut karena belum siap.
"Baik PDIP maupun Jokowi sudah siap menghadapi kompetisi dengan berani nyodorin calon tapi perkelahian (serangan politik) dilarang, ini kan kaya orang adu ayam, Jokowi dipanisin dulu digosok pahanya," kata dia.
Anggota Komisi III DPR ini pun menambahkan, saat Jokowi diunggulkan survei capres mengaku tidak mikir dan mau fokus urus Jakarta. Dalam hal ini, menurut dia, PDIP melihat Jokowi berminat, dan ketika dicapreskan ternyata belum siap menerima serangan politik.
"Dalam kata-katanya itu (copras,capres, enggak mikir) PDIP lihat kawan kita ini mau, waktu pantatnya digosok, dan benar sebelum pemilu disorong (diadu), begitu disorong, diserang sama yang lain, waakkk (takut, tidak siap)," ibarat dia.
Fahri sindir Jokowi copras-capres, enggak mikir
Wasekjen PKS Fahri Hamzah merasa harus mengkritisi perihal konsistensi Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta yang awalnya tak mau memikirkan soal capres. Namun pada akhirnya, Jokowi akhirnya maju sebagai capres.
Fahri bahkan masih ingat kalimat Jokowi yang sama sekali tidak berniat maju sebagai capres di Pilpres 2014. Saat itu, Jokowi selalu di urutan teratas sejumlah survei capres.
"Copras capres. Enggak mikir," sindir Fahri saat dikonfirmasi merdeka.com perihal tantangan Jokowi kepada dirinya soal adu gagasan, Selasa (25/3).
Menurut anggota Komisi III DPR ini, dirinya harus kritis kepada setiap capres. Sebab, hal ini akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat yang telah memilihnya di pemilu.
"Saya sebagai anggota dewan harus kritis sebab loyalitas saya kepada pemilih bukan kepada presiden," tegas dia.
Fahri sindir Jokowi: Jadi ketua RT dulu, ada waktunya jadi RW
Wasekjen PKS Fahri Hamzah angkat bicara soal peristiwa undian nomor urut capres dan cawapres di KPU kemarin. Dia menilai banyak momen-momen yang membedakan antara capres Joko Widodo (Jokowi) dan capres jagoannya Prabowo Subianto.
Melalui akun Twitter-nya, @Fahrihamzah, dia melihat sikap Prabowo yang berterima kasih kepada seluruh lembaga negara yang telah menjaga pemilu tetap aman. Begitu juga ucapan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tak lupa diucapkan oleh Prabowo.
Dia juga membandingkan pidato Prabowo dengan Jokowi kemarin di rapat pleno KPU. "Sekarang, kita bandingkan dengan pidato Jokowi. Saya kira bedanya sangat jauh," tulis Fahri dikutip merdeka.com, Senin (2/6).
Anggota Komisi III DPR ini menyindir jika Jokowi memang belum mampu menjalankan tugas sebagai seorang calon presiden. Dia menganalogikan dengan jabatan sebagai seorang ketua Rukun Tetangga (RT).
"Kalau baru bisa jadi ketua RT... Ya ketua RT lah dulu... Ada waktunya kita akan pantas jadi ketua RW... #PrabowoituAsli," sindir Fahri.
Fahri juga menyayangkan sikap Jokowi yang tidak mengucapkan terima kasih kepada Prabowo. Bahkan, Jokowi tidak mengucapkan terima kasih kepada Megawati.
"Dia langsung.. Kampanye untuk angka 2.. Bahkan melanggar UU.. Ajakan memilih... #PrabowoituAsli. Maaf ya, Ini subjektif... Tapi ini nyata... Jangan memaksakan diri... KASIAN publik... #PrabowoituAsli," kata Fahri.
Fahri: Bukalah topengmu, kami ingin tahu isi otakmu
Fahri Hamzah kembali menyindir Joko Widodo (Jokowi) dalam pencapresannya di Pilpres 2014. Dia membandingkan niatan Prabowo Subianto dalam pencapresan dengan apa yang ditunjukkan Jokowi selama ini.
Lewat Twitter-nya @Fahrihamzah, awalnya dia mengkritisi jadwal debat capres yang dinilai kurang. KPU hanya menyediakan lima kali debat untuk Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
"Padahal... 1. Ada calon yang terbuka bicara... 2. Ada calon yang tertutup... #JanganMauDitipu," tulis Fahri dikutip merdeka.com, Jumat (6/6).
Menurut dia, debat adalah sebagai ajang masyarakat mengetahui latar belakang dan kemampuan capres cawapres jelang pencoblosan. Dia menyindir, ada capres yang tertutup dan terkesan menghindari debat.
"Bung, Jangan bodohi rakyat.. Kami tak sudi membeli senyummu... Senyum mudah dipalsukan... #JanganMauDitipu," sindir Jubir Timses Prabowo-Hatta ini.
Dengan hashtag jangan mau ditipu, Fahri berkomentar tentang dua sosok capres. Dia juga ingin mengetahui isi otak capres tersebut melalui debat kandidat.
"Bung, Buka lah topengmu Bicaralah kepada kami.. Kami ingin tahu isi otakmu.. #JanganMauDitipu," tulis Fahri lagi.
Fahri: Santun di wajah, tak jamin baik hatinya
Tidak hanya itu saja sindiran Fahri kepada Jokowi. Dia juga mengkritik sikap mantan wali kota Solo itu yang menjual sikap santun. Sebab santun, lanjut dia, tidak bisa menjamin baik hatinya.
"Santun di wajah.. Dalam banyak pengalaman ku.. Tak menjamin baiknya hati... Kata2 lebih bisa menjadi cermin...," kata lewan akun Twitter-nya @Fahrihamzah.
Fahri juga mengibaratkan persoalan bangsa tidak bisa diselesaikan hanya dengan cara membeli pisang. Fahri selalu mempertanyakan kemampuan seorang Jokowi.
"Bung, Apakah kalau kau membeli se-sisir pisang, Maka semua masalah bangsa selesai? #JanganMauDitipu," tukasnya.