Sinyal PAN berpaling dari Deddy Mizwar
Sinyal PAN berpaling dari Deddy Mizwar. PAN dibidik membelot dari poros Deddy Mizwar. Selain karena Gerindra sudah merasa dikhianati oleh Deddy, keduanya ingin membawa nostalgia kemenangan manis Pilgub DKI di tanah Pasundan.
Dua poros politik telah terbentuk di Pilgub Jabar 2018. Dia adalah kubu Ridwan Kamil dengan Golkar, NasDem, PPP dan PKB. Serta kubu Deddy Mizwar bersama Demokrat, PAN dan PKS. Baik Ridwan maupun Deddy telah mengantongi tiket Pilgub Jabar karena jumlah kursi DPRD partai pengusung sudah lebih dari 20, minimal syarat mengusung calon.
Tapi, posisi Deddy belum aman. Sebab, koalisi Deddy belum solid mendukung Deddy dan Ahmad Syaikhu. Bahkan, PAN secara terang-terangan mengatakan belum setuju jika Deddy maju dengan wakilnya Wakil Wali Kota Bekasi Syaikhu. Kesempatan ini pun tak mau disia-siakan oleh Gerindra.
Sampai saat ini, Gerindra belum memiliki teman koalisi di Pilgub Jabar. Meskipun, partai besutan Prabowo Subianto itu telah mengeluarkan rekomendasi kepada Mayjen (purn) TNI Sudrajat, tapi kursi yang dimiliki Gerindra sebanyak 11 belum cukup. Gerindra pun punya cara.
PAN dibidik membelot dari poros Deddy Mizwar. Selain karena Gerindra sudah merasa dikhianati oleh Deddy, keduanya ingin membawa nostalgia kemenangan manis Pilgub DKI di tanah Pasundan. Terbukti, PAN yang notabene telah punya jagoan yakni Deddy masih juga melirik Sudrajat.
"Kami akan bertemu Sudrajat dalam rangka silaturahim, ta'aruf, besok," kata Sekjen PAN Eddy Soeparno kepada wartawan saat ditemui di Bandung, Senin (11/12).
Gerindra memang sudah menutup pintu rapat kepada Deddy Mizwar. Sebab, awalnya Deddy menjanjikan akan menjadi kader Gerindra sebelum dicalonkan. Tapi nyatanya, pemeran Naga Bonar itu malah menjadi anggota Demokrat dan diusung oleh partai pimpinan SBY tersebut.
PAN pun membuka peluang untuk berpaling dari Deddy. Ketum PAN Zulkifli Hasan menegaskan, pencalonan terhadap Deddy bisa saja berubah. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada rekan koalisi yakni Gerindra dan PKS. Dia akui PAN tak bisa ngotot calonkan Deddy karena kursi yang tak cukup untuk maju sendiri.
"Saya (PAN) sudah putuskan dukung Deddy Mizwar, tapi kalau PAN sendiri itu tidak cukup. Oleh karena itu, nanti tergantung kesepakatan partai-partai (koalisi). Maka kami menunggu PKS, Gerindra bagaimana nanti sikap bersamanya," kata Ketua MPR itu di sela-sela kunjungan kerjanya di Bandung, dikutip dari Antara, Senin (11/12).
Terkait usulan Partai Gerindra untuk mendukung Sudrajat sebagai bakal calon gubernur Jabar, Zulkifli mengatakan pihaknya akan menerima jika Sudrajat ingin bertemu.
Dia juga mengingatkan, sikap politik PAN masih bisa berubah sebelum secara resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum pada saat pendaftaran.
"Siapa saja boleh ketemu saya. Politik itu, sebelum terpilih jadi gubernur, masih bisa berubah. Maka kami bersama-sama dengan partai pendukung, karena kalau PAN keluarkan rekomendasi sendiri nanti tidak laku," tambahnya.
Meskipun PAN berpaling dari Deddy, secara matematis koalisi Demokrat dan PKS masih bisa mencalonkannya. Tapi, Gerindra pun kini tengah membidik PKS untuk bergabung bersama koalisi Sudrajat. Terlebih, antara Gerindra dan PKS punya kedekatan spesial di sejumlah Pilkada pasca kemenangan DKI.
"Deddy Mizwar bisa ditinggalkan PKS dalam Pilgub Jabar nanti. Jika Gerindra menawarkan insentif yang menarik untuk PKS," ujar Pengamat Politik Universitas Padjadjaran, Firman Manan, saat dihubungi, Senin (11/12).
Dia menilai, belum keluarnya SK dari PKS untuk Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu yang notabene kadernya adalah sebuah tanda ada yang belum 'selesai' di internal PKS. Kondisi itu sangat mungkin dimanfaatkan dengan baik oleh Gerindra dalam membujuk PKS bergabung. Apalagi, semua keputusan berada di tangan pengurus di tingkat pusat.
Tapi, Deddy Mizwar punya keyakinan, PKS tak mungkin mengkhianati kadernya sendiri. Komitmen awal pun terus dipegang teguh oleh Deddy.
"Koalisi tiga ini (Demokrat-PKS-PAN) tetap solid. Masih membuka juga untuk partai lain. Terserah kalau Hanura mau bareng, tergantung pimpinan partai. Enggak ada masalah dan khawatir," ucap Deddy Mizwar.
"Kita kontak terus dengan DPP PKS. Sampai detik ini tidak berubah masih Syaikhu. Selama PKS komit enggak mungkin ninggalin Syaikhu," kata Deddy.
Baca juga:
Sandiaga siap jadi Jurkam Sudrajat di Pilgub Jabar 2018 mendatang
Sudah punya Deddy Mizwar, PAN akan temui Jenderal (purn) Sudrajat besok
Bisa tinggalkan Deddy Mizwar, PAN tunggu kesepakatan PKS dan Gerindra
Meski nyaman di DPR, Maman Imanulhaq ungkap alasan pilih dampingi Ridwan Kamil
Gerindra dekati PKS, posisi Deddy Mizwar terancam
Melunak, PPP utus Uu Ruzhanul Ulum ikut ajang pencarian cawagub Ridwan Kamil
Meikarta dalam suhu panas politik Pilgub Jabar
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Siapa yang dituduh oleh Jokowi telah menjegal pencalonan Anies di Pilgub Jabar? Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding," ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.