Situasi Terkini di Depan Gedung DPR: Gerbang Dijebol hingga Ledakan Petasan Menggema, Dibalas Watercannon
Aksi massa yang menuntut DPR untuk mematuhi Putusan MK terkait pencalonan kepala daerah dan batas usia calon kepala daerah.
Aksi massa yang menuntut DPR untuk mematuhi Putusan MK terkait pencalonan kepala daerah dan batas usia calon kepala daerah masih terus berlangsung hingga saat ini, pukul 16.20 WB. Mereka meminta DPR tidak mengesahkan RUU Pilkada yang bisa 'menggugurkan' Putusan MK tersebut.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Kamis (22/8/2024), massa yang tergabung dari elemen buruh hingga mahasiswa yang melakukan demonstrasi sempat memanas hingga menjembol pagar utama Gedung DPR. Orasi dari orator di mobil komando seakan membakar semangat para peserta demo menyuarakan tuntutannya.
- Begini Kondisi Terkini Pagar Gedung DPR yang Dirobohkan Demonstran Kemarin
- Situasi Terkini Demo Tolak UU Pilkada Disahkan Memanas, Massa Jebol Pagar DPR
- Situasi Terkini Demo Tolak Pengesahan RUU Pilkada di DPR, Massa Mulai Bakar-Bakar dan Rusak Pagar
- Polisi Kerahkan 2.304 Personel Kawal Demo Kepala Desa di Depan Gedung DPR
Suara ledakan petasan terdengar menggema di langit. Polisi mulai menertibkan para pendemo dengan menyemprotkan air dari watercannon. Sejumlah pasukan polisi dan mobil baracuda juga sudah bersiaga di halaman DPR.
Sejumlah Komika alias Stand Up Comedian hingga aktor, antara lain Abdur Arsyad, Mamat Alkatiri, Arie Keriting hingga Reza Rahadian sempat naik ke mobil komando dan menyuarakan keresahannya atas situasi politik terkini.
Berikut orasi aktor Reza Rahadian:
Teman-teman semua selamat siang. Semoga hari ini tetap semangat. Saya hadir pada hari ini karena sesederhaan, saya selalu cenderung berhati-hati dalam mengambil sebuah sikap. Saya tidak pernah mau ikut dalam kontestasi politik. Saya tidak ikut campur dalam urusan pemilihan dan lain-lain atau jadi kubunya siapa, kubunya siapa.
Adalah hal yang paling saya hindari. Dan saya selama ini selalu menjadikan dunia seni sebagai wilayah untuk saya menyampaikan keresahan hati dan kritik sosial, tapi hari ini, saya sudah tidak bisa lagi berhenti diam!
Saya tidak bisa tidur tenang di rumah. Saya merasa inilah waktu yang tepat untuk saya keluar dan bersama kawan-kawan semua. Melihat bagaimana MK yang sedang berusaha mengendalikan citranya, setelah wajahnya habis porak poranda di sebelumnya. Dan hari ini kita sudah mendapatkan sebuah keputusan yang sangat kita hormati oleh MK, masih juga bisa untuk dibegal, masih juga berusaha untuk dijegal.
Tadi malam saya menulis sebuah tulisan, kalau MK sedang melakukan perbuatan yang mengembalikan mobilitinya sebagai konstitusi lalu hari ini kita mendapatkan kenyataan itu juga dicoba dianulir dalam sebuah lembaga yang katanya adalah wakil-wakil kita semua hari ini. Lantas anda-anda di dalam ini wakil siapa?