Soal Cawapres, PDIP tegaskan Jokowi tak tunggu Prabowo atau MK
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan, dalam pertemuan antar Sekjen parpol pendukung Jokowi di Istana Bogor, Selasa 31 Juli 2018 kemarin, memang disinggung soal Cawapres. Meskipun, dia menegaskan itu sudah ranah Jokowi dengan para Ketum Parpol.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan, dalam pertemuan antar Sekjen parpol pendukung Jokowi di Istana Bogor, Selasa 31 Juli 2018 kemarin, memang disinggung soal Cawapres. Meskipun, dia menegaskan itu sudah ranah Jokowi dengan para Ketum Parpol.
"Jokowi sempat sampaikan ketika berada di tempat beliau, menyampaikan berbagai perkembangan terhadap Cawapres," ucap Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (1/8).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Dia pun membantah, pihaknya atau Jokowi menunggu kubu Prabowo untuk mengumumkan nama Cawapresnya. Menurutnya setiap partai sampai tanggal 10 Agustus 2018 akan terus melakukan konsolidasi.
"Kita tidak menunggu ya. Karena KPU kan beri kesempatan pada 4 Agustus sampai 10 Agustus. Pada tanggal-tanggal itu partai-partai itu, juga lakukan konsolidasi. Sehingga, tentu saja tahapannya Pak Jokowi ketemu seluruh ketum Parpol, kemudian akan diumumkan bersama-sama pada momentum yang tepat," ungkap Hasto.
Dia menilai wajar jika ada yang menebak-nebak kapan waktunya Jokowi untuk mengumumkan, dikaitkan dengan kebiasaannya.
"Intinya antara 4-10 Agustus. Kita cari terbaik dan tentu saja masing-masing dengan strategi masing-masing," tukas Hasto.
Putusan MK
Hasto memberi sinyal, partainya tidak akan menunggu putusan MK. Pasalnya, tidak bisa diintervensi putusan di lembaga tersebut.
Diketahui, uji materi masa jabatan Presiden dan Wapres tengah diuji di MK. Dimana, dari uji materi tersebut, membuat sinyal Jusuf Kalla boleh maju lagi menguat.
"Ya MK ini kan bersifat independen ya, kita tidak boleh intervensi secara politik. Karena hukum itu dirumuskan dengan sangat baik dan seluruh suasana kebatinan oleh para pendiri bangsa," jelas Hasto.
Karenanya, dia mengatakan pihaknya tetap menghormati hak atas pihak yang melakukan uji materi tersebut. Dimana, soal nama Cawapresnya Jokowi akan tetap berjalan.
"Kita hormati hak untuk melakukan judical review, tetapi proses tetap berjalan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Susi Pudjiastuti usulkan Sultan HB X jadi cawapres Jokowi
Sosok Mahfud MD dinilai mampu perkuat elektabilitas Jokowi
Jika jadi wapres, Cak Imin janji tuntaskan kasus penyerangan Novel Baswedan
Jelang pendaftaran, Cak Imin optimis dipilih Jokowi jadi Cawapres
Jokowi dan sekjen parpol koalisi bahas strategi melawan kritik SBY dan Prabowo