Soal Debat Perdana, KPU Dinilai Gagal Penuhi Janji ke Masyarakat
Dia menilai hal itu terjadi karena KPU memberikan kisi-kisi pertanyaan pada peserta debat. Sehingga peserta debat tidak bisa menjawab pertanyaan panelis secara spontan.
Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas mengkritik pelaksanaan debat capres-cawapres tahap pertama pada 17 Januari lalu. Dia menilai KPU periode kali ini gagal memenuhi janji untuk membuat suasana debat yang memuaskan hasrat keingintahuan publik.
"Pertama itu tadi bahwa janji untuk Membuat suatu debat yang membuat publik terpuaskan tidak terpenuhi," katanya di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Kapan debat capres ketiga ini diadakan? Debat ketiga Pilpres akan digelar malam ini di Istora Senayan, Minggu (7/1).
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Apa yang diprotes oleh Cak Imin terkait debat capres? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
-
Di mana debat Cawapres tersebut berlangsung? “Kita harus hati-hati untuk masalah pencurian data. Untuk itu harus kita kuatkan cyber security, cyber defence kita,” kata dia dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
-
Bagaimana cara debat capres-cawapres diselenggarakan? Debat adalah sebuah proses diskusi formal antara dua pihak atau lebih yang memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda mengenai suatu hal.
Dia menilai hal itu terjadi karena KPU memberikan kisi-kisi pertanyaan pada peserta debat. Sehingga peserta debat tidak bisa menjawab pertanyaan panelis secara spontan.
"KPU menyampaikan kisi-kisi ke kandidat ternyata bukan kisi-kisi, yang disampaikan adalah pernyataan 20 pertanyaan yang ternyata berbeda seperti yang disampaikan," ungkapnya.
Selain itu, Sigit juga menilai waktu untuk menjawab pertanyaan bagi pasangan calon terlalu singkat. Moderator debat juga ia anggap selalu memaksa pasangan calon menjawab sesuai dengan waktu yang ditentukan.
"Moderator sering memaksa kandidat berbicara padahal waktu itu kandidat tidak harus menghabiskan waktu," ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Sudirman Said juga mengkritik jumlah waktu yang diberikan moderator untuk menjawab pertanyaan.
"Respon spontan yang ditunggu publik masyarakat ingin melihat seberapa bagus," ungkapnya.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini juga mengimbau KPU tidak memberikan kisi-kisi. Sebab, kisi-kisi bisa menghilangkan orisinal jawaban dari pasangan calon.
"Ke depan lebih baik dikasih kisi-kisi bukan pertanyaan kami yang menyiapkannya juga kurang nyaman," tutupnya.
Baca juga:
Alasan Prabowo Tak 'Serang' Balik Jokowi di Debat Perdana Capres
Relawan Nilai Jokowi Kuasai Tema Debat dan Berikan Solusi Konkret
Agar Menarik, Kubu Jokowi Usul Debat Selanjutnya Panelis Dihadirkan
Konsultan Donald Trump Disebut Nonton Debat Capres, Ini Kata KPU
Sudirman Said: Prabowo-Sandi Diapresiasi Karena Beri Warna saat Debat
Pengusaha Menanti Terobosan Baru di Debat Capres Jilid II