Soal Jatah Kursi Menteri Pemerintahan Mendatang, PAN Singgung Hubungan Baik dengan Prabowo
Dirinya mengungkapkan, jika ketua umum partainya sudah melakukan komunikasi dengan Prabowo Subianto.
Pihaknya akan menghormati presiden terpilih yang memiliki hak prerogatif.
Soal Jatah Kursi Menteri Pemerintahan Mendatang, PAN Singgung Hubungan Baik dengan Prabowo
- Perintah Tegas Prabowo ke para Pembantunya di Kabinet, Kalau Ngeyel Langsung Dicopot!
- Momen Prabowo Subianto Jamu 9 Pimpinan Negara Usai Dilantik jadi Presiden
- Prabowo Diam-Diam Sudah Tes Para Calon Menterinya Sejak Lama, Apa Hasilnya?
- PKS: Komunikasi dengan Prabowo Lancar, Urusan Menteri Kita Santai
Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan tengah fokus sepenuhnya dalam mengawal hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini dipastikannya saat disinggung soal pembahasan kursi menteri pada pemerintahan mendatang.
"Baik, pertama kita sedang fokus sepenuhnya hasil rekapitulasi, penghitungan suara ya, kita rekap suara itu lagi kita fokus untuk dituntaskan. Jadi kita tunggu sampai dengan hari Rabu," kata Sekjen PAN Eddy Soeparno kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3).
Meski begitu, dirinya menegaskan, untuk kursi menteri tersebut pihaknya akan menghormati presiden terpilih yang memiliki hak prerogatif dan membicarakan dengan partai politik lainnya, terutama yang mendukung presiden terpilih pada Pilpres 2024.
"Bagi kami, PAN domain itu ada di ketua umum dan tentu bagi kami akan menghormati sepenuhnya apa yang disampaikan kelak nanti oleh Pak Prabowo, dalam menjalankan hak prerogatifnya," ujarnya.
Kendati demikian, dirinya mengungkapkan, jika ketua umum partainya sudah melakukan komunikasi dengan Prabowo Subianto. Baik sebagai Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 maupun menteri.
"Tetapi saya yakini, karena hubungan baik kita dengan Pak Prabowo sudah dalam tiga Pilpres kemarin saya yakini Pak Zulkifli dengan Pak Prabowo sudah melakukan pembahasan yang lebih luas, tidak hanya sekedar masalah kabinet ke depannya," jelasnya.
"Saya kira bagaimana mencapai target-target ekonomi, target-target pembangunan ke depannya dan ini saya rasa penting. Karena agenda pembangunan ekonomi yang dicanangkan Pak Prabowo perlu kita langsung kejar, tidak bisa ditunda-tunda pada saat Pak Prabowo sudah menjadi presiden hari pertama ibaratnya langsung berlari gitu," sambungnya.
Eddy menegaskan, meski ketua umumnya sudah ada komunikasi dengan Prabowo, akan tetapi partainya hingga saat masih fokus terhadap hasil rekapitulasi.
"Kita sendiri di internal PAN sedang fokus juga untuk perhitungan suara rekap suara ya hampir selesai, tetapi belum ada yang selesai juga, ditambah lagi setelah ini kita juga harus fokus penanganan berbagai permasalahan sengketa PHPU yang akan diajukan ke MK dan itu saya rasa perlu kita fokuskan, karena waktunya hanya 3 hari saja," pungkasnya.