Soal Munaslub, Bamsoet sebut Golkar dibuat tunduk oleh pemerintah
Bamsoet mengaku terkejut akhirnya Ical menyetujui digelarnya munas untuk mengakhiri konflik Golkar.
Bendahara Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Bambang Soesatyo memastikan jika dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) memutuskan untuk menggelar Munaslub, maka penyelengaraannya yaitu sebelum bulan puasa (Ramadan) tiba, antara April dan Mei 2016.
"Pernyataan Aburizal Bakrie (ARB) sebagai ketum Golkar soal jadwal munas sebelum Ramadan tahun ini, bukanlah sebuah sinyal lagi. Tapi perintah. Jadi, tidak perlu lagi ada pernyataan mundur," tegas Bambang, di arena Rapimnas Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (24/1).
Bambang menyatakan, sesuai dengan mekanisme yang ada dalam AD/ART partai Golkar, ARB dipilih dan ditetapkan sebagai ketum dalam sebuah munas. Dengan demikian, ARB ingin mengakhirinya lewat munas/munaslub.
"Jujur kami terkejut dengan keputusan ARB yang disampaikan dalam sambutan tadi malam. Karena sesungguhnya kita sangat meyakini bahwa kita adalah pihak yang benar dan menang secara hukum," sambung dia.
Menurutnya, keputusan ARB untuk menggelar Munaslub karena ARB memiliki jiwa besar dan negarawan. Karena Surat Keputusan pengesahan kepengurusan hasil Munas Golkar Bali tak kunjung dikeluarkan oleh Kemenkum HAM.
"Baru kali inilah dalam sejarah panjang Golkar harus tunduk dan bertekuk lutut pada kekejaman kekuasaan yang tidak menghendaki ARB sebagai ketua umum dengan memakai senjata SK pengesahan yang terus digantung," cetusnya.
Terkait dipilihnya Munaslub antara April dan Mei, lantaran pada saat itu, Pilkada serentak yang bakal digelar 2017 akan memasuki putaran ke-2 tahun 2017 yang jatuh pada Juli 2016.
"Agar Golkar bisa menyiapkan diri dengan baik dalam derap langkah yang satu tanpa dualisme kepengurusan seperti pilkada serentak sebelumnya. Kita berharap jalan yang sudah dibuka lebar oleh ARB disambut baik oleh kawan-kawan Ancol," tutupnya.