Soal pendamping di Pilgub, Ridwan Kamil sebut dirinya bak 'pengantin'
"Saya itu tahu diri, bukan saya pengambil keputusan, Saya mah pengantin. Kalau keluarga mempelainya belum memberikan surat resmi saya keburu 'ge-er' tahunya tidak berjodoh kan. Jadi saya tahu diri," ujarnya.
Bakal Cagub Jabar Ridwan Kamil mengatakan dirinya tidak kaget dengan hadirnya nama Daniel Muttaqien Syafiudin yang dimunculkan oleh DPP Golkar dalam kontestasi Pilgub Jabar. Hal ini pasca beredarnya draf surat keputusan (SK) DPP Partai Golkar yang menulis resmi mengusung pasangan Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien Syafiuddin di Pilgub Jabar 201. Surat itu ditandatangani Ketua Umum Golkar Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham.
"Engga kaget, karena dari awal siapa pun pasangan saya enggak ada masalah," ujar pria yang akrab Emil ini kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jumat (22/9).
Untuk diketahui, Daniel Mutaqien Syafiuddin, adalah putra mantan Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Irianto MS Syafiudin atau akrab disapa Yance. Daniel saat ini duduk sebagai anggota Komisi V DPR.
Emil mengaku sebelumnya telah berkomunikasi dengan Daniel. Hal itu dilakukan saat dirinya melakukan kunjungan ke Indramayu pada bulan Juli lalu.
"Ketemu Pak Daniel terakhir waktu dulu saya kunjungan (ke Indramayu)," katanya.
Menurut Emil, munculnya nama Daniel merupakan aspirasi warga Pantura. Saat itu, dia menanyakan tokoh Pantura yang bisa berpasangan dengan dirinya di Pilgub Jabar. Ada dua nama yang muncul yakni Pangeran Arief Natadiningrat dan Daniel Mutaqien Syafiuddin.
Namun demikian, Emil mengungkapkan bahwa dirinya berada dalam posisi sebagai calon yang menunggu dukungan. Sebab keputusan untuk menentukan wakil berada di tangan partai pengusung.
"Saya itu tahu diri, bukan saya pengambil keputusan, Saya mah pengantin. Kalau keluarga mempelainya belum memberikan surat resmi saya keburu 'ge-er' tahunya tidak berjodoh kan. Jadi saya tahu diri," ujarnya.
Baca juga:
Diteken Setnov, Golkar resmi usung Ridwan Kamil sebagai cagub Jabar
Dedi: Masa iya pak Setnov habis operasi jantung bahas Pilgub jabar
Ridwan Kamil sebut SK Golkar yang beredar bisa saja hoax
SK Golkar usung Emil di Jabar, PDIP tunggu pengumuman resmi
Wasekjen beberkan kejanggalan SK Golkar usung Ridwan Kamil yang beredar
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).