Soal Surat Suara dari China, Kubu Jokowi Sindir Deretan Hoaks Awal Tahun
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menduga ada pihak yang sengaja membuat skenario mendelegitimasi hasil pemilu dengan alasan pemilu curang.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menduga ada pihak yang sengaja membuat skenario mendelegitimasi hasil pemilu dengan alasan pemilu curang. Hal ini ia katakan berkaitan dengan munculnya berita hoaks tujuh kontainer berisi surat suara Pilpres 2019 yang sudah tercoblos pada gambar pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Dan besar kemungkinan ada yang sedang merancang skenario untuk dari awal untuk mendelegitimasi hasil pemilu dengan alasan pemilu curang. Ini jelas tindakan yang berbahaya. Sudah pasti dilakukan oleh pihak yang tidak siap kalah," kata Ace dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/1).
-
Apa yang dilukis oleh Andre Andika Putra? Andre Andika Putra, seorang pria asal Pati, Jawa Tengah, mendapat rekor MURI setelah melukis tujuh presiden Republik Indonesia, mulai dari Presiden Soekarno hingga Jokowi.
-
Apa yang Selvi Ananda kenakan di acara tersebut? Selvi pun tampil dengan seragamnya. - Selvi tampil dengan seragam PKK warna hijau yang terdiri dari blazer dengan inner batik. Lengkap dengan name tag namanya dan emblem lembaganya. Dipadukan dengan rok span warna senada.
-
Kapan Andre menyelesaikan lukisan tersebut? Proses melukisnya dimulai sejak 20 Agustus 2022 dan berhasil diselesaikan pada 25 Agustus 2023.
-
Apa yang terjadi ketika Citra Kirana bertemu Andi Arsyil? Citra Kirana kembali bertemu dengan Andi Arsyil. Uniknya, pertemuan tersebut justru terjadi di negara tetangga, Kuala Lumpur, Malaysia.
-
Kenapa Aliando Syarief ingin punya pacar? Kondisinya lebih baik dibandingkan tahun 2021. Sebenarnya, di tahun 2024 ini gue memang lagi ingin mencari pacar. Sumpah, gue capek banget,
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
Ace menilai penyebaran berita bohong ini semakin menunjukkan penggunaan skenario penciptaan kondisi ketidakpercayaan pada lembaga penyelenggara pemilu dengan cara-cara tidak beradab dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan politik. Skenario ini, lanjutnya berkaitan dengan kasus tercecernya kepingan e-KTP beberapa waktu.
"Ini paralel dengan rangkaian skenario yang coba dimainkan mulai dari mengangkat soal e-KTP yang dimusnakan, pemilih hantu sampai soal surat suara yang didatangkan dari China. Cara-cara seperti ini harus dihentikan," ungkapnya.
Ketua DPP Partai Golkar ini mengatakan, kubu Jokowi-Ma'ruf juga merasa dirugikan dengan skenario semacam itu. Padahal pihaknya selalu menggunakan momen pemilu untuk adu gagasan yang terbaik.
"Padahal dari awal kita ingin gunakan momen penilu ini sebagai adu gagasan, adu prestasi dan memilih pemimpin yang terbaik, bukan justru sebagai ajang sebar kabar bohong dan menghalalkan segala cara untuk kekuasaan," ucapnya.
Karena itu, Ace berharap, aparat Kepolisian bisa segera menangkap pelaku penyebaran hoaks dan aktor dibelakangnya. Sebab, sudah meresahkan masyarakat.
"Karena kejahatan ini adalah tindakan yang berbahaya bagi stabilitas politik, meresahkan masyarakat, mengganggu pemilu dan berpretensi medelegitimasi pemilu," tandasnya.
Kertas Suara Belum Dicetak
Sementara itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Arya Sinulingga menyayangkan cuitan heboh yang diunggah oleh Andi Arief. Arya mengatakan, TKN prihatin karena ternyata awal tahun baru 2019 ini sudah diawali dengan banyaknya berita bohong yang kontroversial dan menakut-nakuti rakyat.
"Berita yang sumbernya tidak jelas, berita yang 'katanya, katanya' ini cara untuk ngeles kalau ketahuan salahnya bisa (bilang) saya kan cuma dapet dari pihak lain," ujar Arya di Jl. Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis (3/1).
Dia menjelaskan, tidak mungkin cuitan Andi tersebut benar, sebab foto Paslon 01 yang akan digunakan untuk kertas suara saja belum ditentukan. Otomatis, kertas suara pun belum dicetak.
"Saya ketawa betul karena kami itu dari TKN baru rapat juga, baru lagi menentukan fotonya Jokowi bagusnya yang mana ya untuk spesimen kertas suara," tukas Arya.
Menurutnya, cuitan ini sepertinya merupakan usaha untuk mendelegitimasi KPU, seakan KPU adalah lembaga yang tidak profesional dalam menjalankan tugasnya. Pemilu pun seakan digambarkan sudah dipenuhi dengan kecurangan.
"Ini konyol mencoba merusak legitimasi KPU. Kalau gagal bisa disalahkan dan dikomplain penyelenggaranya nggak kredibel. Ini berarti ada usaha mendiskreditkan penyelenggara Pemilu, mulai dari kotak kardus lah. Ternyata dari zaman Pak SBY udah pakai kotak kardus," ujar Arya.
Awal Tahun dengan Info Hoaks
Arya pun mengungkit kembali tentang isu satu selang cuci darah untuk dipakai 40 orang yang diungkap oleh Capres Prabowo. Isu itu langsung dibantah oleh RSCM yang menegaskan, satu selang cuci darah hanya dipakai untuk satu pasien saja.
"Pertama dimulai ketika disebut bahwa di RSCM itu ada infus darah dipakai 40 kali dan dibantah oleh RSCM sendiri. Ini bagi kita adalah hoaks hari pertama hari kedua sudah langsung ada hoaks seperti itu dan RSCM membantah," kata Arya.
"Ini menyedihkan karena dari tahun baru kita bilang adu program, tapi malah dimulai dengan informasi hoaks dengan statement 'katanya, ada yang beritahu saya'. Itu kan hoaks yang berbahaya, akhirnya kan rakyat takut ke rumah sakit," kata dia.
Dia juga menjelaskan, mengenai klaim Sandi akan pembangunan tol Cipali yang tidak menggunakan utang. Menurutnya, hal tersebut tidaklah mungkin.
"Kita kan tahu Mas Sandi bagaimana, perusahaannya bagaimana, dan waktu dibuka datanya loan juga, utang juga," tutur Arya.
Arya menganggap, kubu lawan memiliki mekanisme-mekanisme sandiwara dimana Paslon 02 sendiri juga ikut mendramatisir keadaan.
Ia pun berharap, berita bohong terbaru mengenai 7 kotak suara yang sudah dicoblos akan menjadi yang terakhir setelah pertama kali diawali dengan kebohongan Ratna Sarumpaet.
Ketua KPU RI Arief Budiman dan jajaran Bawaslu selesai melakukan pengecekan terkait informasi tujuh kontainer surat suara asal Tiongkok yang sudah tercoblos di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok Jakarta, Rabu (2/1) malam. Arief menegaskan kabar tersebut tidak benar alias hoaks.
"Kami memastikan tidak bahwa ada 7 kontainer berisi masing-masing 10 juta surat suara yang sudah tercoblos untuk nomor 01. Tidak benar juga ada TNI AL yang menemukan itu. Tidak benar juga KPU menyita satu kontainer yang sudah terbuka tersebut. Semua berita itu bohong," jelas Arief di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Arief mengatakan akan memproses hukum pihak-pihak yang menyebarkan informasi tersebut. Dia mengaku sudah meminta pihak polisi untuk melakukan pengusutan atas penyebaran informasi tujuh kontainer surat suara asal Tiongkok yang sudah tercoblos di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok.
Reporter: Ratu Annissa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bareskrim Buka Peluang Periksa Andi Arief Soal Kabar Surat Suara Tercoblos
Polda Metro Buru Penyebar Info Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos
Citra SBY dan Demokrat Bisa Rusak Karena Andi Arief Sebar Hoaks Surat Suara Tercoblos
Datangi Bareskrim, Mendagri Laporkan Hoaks 7 Kontainer Berisi Surat Suara
Siang Ini, KPU Laporkan Penyebar Hoaks Tujuh Kontainer Surat Suara
Andi Arief Tak Sengaja Hapus Cuitan Soal 7 Kontainer Berisi Surat Suara