Soekarwo siap beri mucikari Gang Dolly Rp 5 juta buat modal
Soekarwo mendukung penuh penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu sebelum Ramadan.
Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini berniat menutup lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara, Gang Dolly dan Jarak sebulan bulan Ramadan tahun ini (2014). Hal ini mendapat respons positif dari Gubernur Jawa Timur, Soekarwo .
Soekarwo mendukung penuh penutupan lokalisasi yang berada di pusat Kota Surabaya tersebut.
"Sebenarnya program penutupan lokalisasi ini, tidak hanya untuk Surabaya saja, tapi untuk seluruh tempat-tempat prostitusi yang ada di Jawa Timur," kata Soekarwo di Gedung Grahadi Surabaya, Selasa (15/4).
Diakui gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu, persoalan penutupan di Gang Dolly dan Jarak paling akhir sebelum bulan Ramdhan itu, sepenuhnya menjadi wewenang Pemkot Surabaya.
"Namun, Pemprov Jatim tetap mendukung sepenuhnya ide penutupan tersebut. Termasuk akan dijadikan apa nantinya bekas laham lokalisasi itu, semuanya itu nanti terserah Pemkot Surabaya. Misalnya mau dibangun masjid atau apa, itu wewenang Pemkot," tegas dia.
Pemprov Jawa Timur telah menerima surat resmi dari Pemkot Surabaya. Surat bernomor: 462.3/1922/436.6.15/2014 tertanggal 2 April 2014 itu, berisi permohonan bantuan modal untuk untuk mucikari Gang Dolly senilai Rp 5 juta.
"Kami sudah mengirim jawaban melalui surat nomor 460/6987/031/2014 tanggal 10 April lalu. Namun hingga kini belum ada jawaban balik dari Pemkot," tambah Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Jawa Timur, Ratnadi Ismaon.
Dana bantuan yang diajukan pihak Pemkot Surabaya ke Pemprov Jawa Timur itu, kata Ratna, ada sekitar 311 mucikari yang masih aktif beroperasi di Gang Dolly. Untuk merealisasikan dana stimulan itu, pihak Pemprov Jawa Timur meminta pihak Pemkot Surabaya agar memverifikasi kembali data jumlah mucikari di Gang Dolly.
"Verifikasi data harus dilakukan terlebih dahulu, agar data itu benar-benar valid sebelum dana kita berikan," tandas Ratnadi yang akrab disapa Bibing tersebut.