Soetrisno Bachir kecewa dengan Jokowi, dimusuhi Istana usai aksi 212
Soetrisno Bachir adalah salah satu sosok yang menyarankan PAN untuk tidak mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, politikus senior PAN Soetrisno Bachir memiliki komitmen yang kuat untuk tidak mendukung pasangan capres-cawapres petahana Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Sebab, kata dia, Soetrisno Bachir adalah salah satu sosok yang menyarankan PAN untuk tidak mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
"Mas Tris lah bahkan yang pertama kali sarankan ke PAN untuk enggak dukung Pak Jokowi. Waktu itu mungkin ada beberapa orang PAN yang masih diskusi dengan Pak Jokowi kan. Jadi saya yakin Mas Tris punya komitmen pribadi yang kuat. Dia enggak akan mungkin menarik omongannya sendiri," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
Yandri mengungkapkan, Soetrisno Bachir sempat merasa kecewa karena sejak Pilkada DKI Jakarta tidak pernah diajak Jokowi untuk mengikuti rapat. Terutama setelah aksi 212, dimana Soetrisno membantu konsumsi para peserta aksi.
"Dia (Soetrisno Bachir) sangat kecewa dengan Jokowi karena beliau tidak pernah dilibatkan semenjak peristiwa 212. Jadi dia meluapkan kecewa ke Pak Jokowi. Masa saya enggak diundang lagi dalam rapat kabinet, minta ketemu juga enggak ada waktu," ungkapnya.
"Masa gara-gara saya bantu konsumsi demo 212 saya dimusuhin sama istana. Dia kan ngomong gitu. Jadi kalau hari ini ada penyampaian Mas Tris gabung Jokowi, saya yakin dia tidak akan jilat ludahnya sendiri," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani memberikan bocoran, akan ada lagi kader dari koalisi Prabowo-Sandiaga yang merapat ke kubunya. Tak tanggung-tanggung, jabatannya adalah Ketua Dewan Penasehat PAN.
"Kalau dari PD (Partai Demokrat) kan sudah beredar. Kalau dari PAN kan Insya Allah, Soetrisno Bachir, dan kawan-kawan tetap dukung Pak Jokowi," ucap Arsul saat dikonfirmasi, Selasa (11/9).
Baca juga:
Dirayu dua kubu, Yenny gagas Silatnas Gusdurian untuk adu gagasan Jokowi dan Prabowo
Disanjung kemampuannya, Yenny Wahid balas memuji 'Prabowo aset bangsa'
Prabowo kenang diskusi Islam moderat dengan Gus Dur: Saya nyaman dengan NU
Demokrat minta Bawaslu periksa iklan Jokowi sebelum film diputar di bioskop
Tim Jokowi: SBY jadi jurkam Prabowo itu hal biasa
Tim Jokowi nilai Yenny Wahid wajar direbutkan karena putri Gus Dur
PDIP hormati keputusan politik Kwik Kian Gie jika gabung Prabowo-Sandi